www.beningpost.com

Memperingati hari ulang tahun yang kelima, hari ini, Senin (25/7), salah satu e-commerce asli Indonesia, yakni Blibli.com meluncurkan program The Big Start Indonesia, yaitu sebuah web series yang difokuskan untuk pencarian pengusaha lokal dengan produk terbaik.

Acara yang bertempat di ballroom Hotel Kempinski, Jakarta ini dihadiri oleh Triawan Munaf (Kepala Badan Ekonomi Kreatif), Kusumo Martanto (CEO Blibli.com), Daniel Mananta, (Founder dan CEO Damn! I Love Indonesia), Stephanie Yoe (Babson Global Ambassador untuk Indonesia & Business Development Manager Blibli.com), Renitasari Adrian (Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation), dan Henry C. Widjaja (Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra).

Kepada wartawan, Kusumo Martanto menjelaskan awal mula tercetusnya ide membuat program yang berbentuk reality show ini. Ia mengatakan, “Kami perusahaan yang didirikan oleh anak-anak Indonesia. Dengan peluncuran rogram ini, kami merasa tidak lupa agar menjadi yang terbaik di Indonesia. Kami pun mendorong para pengusaha kreatif lokal agar maju, baik di dalam maupun di luar,” ujarnya, Senin (25/7).

“Saya ingin berpesan kepada seluruh pengusaha muda yang kreatif, gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.” tambah pak Kus, sapaan akrab Kusumo.

Triawan Munaf selaku Kepala Bekraf yang juga menjadi juri pada program The Big Start Indonesia ini, mengatakan, bila sebuah negara ingin disebut maju, minimal 2% dari penduduknya menjadi pelaku usaha.

“Dari awal, saya sudah tertarik dengan Blibli. Kita sadari harus memiliki ciri khas dengan tidak mengikuti di pasar global. Dari nama saja sudah mencirikan bahwa ada dorongan untuk memberdayakan. Blibli bisa memfasilitasi itu, local now global later.” kata Triawan.

Terkait dukungan Bekraf, Triawan menyatakan bahwa dalam menciptakan produk harus ada `pelindung`. Dukungan Bekraf kepada acara ini ialah mengupayakan Sertifikat Hak Kakayaan Intelektual.

“UMKM membutuhkan exposure, di mana melalui Blibli ini mereka diangkat. Hal-hal seperti ini penting untuk mereka,” terangnya.

Henry C. Widjaja, Stephanie Yoe, Kusumo Martanto, Daniel Rananta, Renitasari Adrian

Untuk diketahui, kompetisi ini sebenarnya sudah dibuka sejak awal Juni lalu. Hingga kini, sudah ada sekitar tiga ribuan peserta yang mendaftar. Pendaftaran kompetisi akan terus dibuka hingga 10 Agustus mendatang.

Setelah pendaftaran ditutup, peserta akan disaring menjadi 100 orang finalis. Kemudian akan dikerucutkan kembali menjadi 20 orang finalis. Dua puluh orang tersebut nantinya akan dikarantina selama dua pekan yang setiap pekannya akan ada proses eliminasi. Lalu nantinya peserta akan diuji setiap pekan hingga tersisa satu orang sebagai pemenang.

Penayangan kedua puluh peserta akan disiarkan melalui Facebook Live dan YouTube, seperti reality show pada acara televisi. Dalam kompetisi tersebut, publik juga akan menjadi juri. “Nanti publik bisa memilih lewat Google Vote,” ucap Kusumo.

Sebanyak 20 finalis itu akan diberikan mentor yang juga menjadi juri selama karantina. Untuk kedua puluh finalis, Blibli.com berjanji akan mengajak kerja sama untuk menyalurkan produknya di Blibli.com. Sementara Bekraf berjanji akan memberikan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) kepada 20 finalis.

Untuk mengikuti kompetisi ini, syarat utama adalah usaha yang dilakukan peserta sudah berjalan, bukan berupa ide, konsep, ataupun purnarupa produk. Namun, diutamakan bagi yang menjalankan usahanya belum terlalu lama. Sedangkan untuk batasan usia, Blibli.com mematok usia maksimal peserta adalah 45 tahun. Adapun mentor dan dewan juri dalam kompetisi ini antara lain kepala Bekraf Triawan Munaf, Daniel Mananta, serta Blibli.com.

(rr)