www.merdeka.com

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, masih banyak saluran air ibu kota tertutup bangunan, terutama di Jakarta Selatan.

"Yang paling banyak itu di daerah Jakarta Selatan. Di situ, hampir semua saluran air tertutup bangunan, makanya bisa timbul genangan," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (22/8).

Menurut dia, dengan banyaknya bangunan yang menutupi saluran air, maka sungai, kali dan juga saluran penghubung jadi menyempit, sehingga air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar.

"Ketika air hujan tersebut tidak dapat mengalir dengan lancar, maka aliran air jadi terhambat, sehingga tumpah ruah dan munculah genangan di pinggir-pinggir jalan," ujar Basuki.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menuturkan kondisi sungai-sungai yang semula memiliki lebar hingga 20 meter, saat ini hanya tinggal tersisa kurang lebih tiga meter.

"Karena terjadinya penyempitan itu, sungai tidak mampu lagi menampung debit air dalam jumlah banyak. Penyempitan tersebut disebabkan banyak bangunan yang berdiri di atas sungai itu," tutur Ahok.

Pihaknya dalam waktu dekat akan menertibkan bangunan-bangunan yang berdiri di atas maupun di sekitara sungai untuk mengurangi genangan.

"Kami pasti akan tertibkan bangunan-bangunan yang berdiri di atas saluran air. Selain itu, kami juga ingin membeli lahan warga yang tinggal di daerah cekungan untuk kemudian dijadikan sebagai embung," ungkapnya.

(rr/HT)