www.beningpost.com

Penanganan downtime yang cepat dan tepat dapat membantu bisnis menekan kerugian, baik secara materiil dan imateriil.

Ponemon Institute mencatat kerugian finansial yang diderita bisnis akibat downtime pada data center diprediksi sebesar rata-rata $740,357 per kejadian.

Mengatasi hal ini, Blue Power Technology (BPT), penyedia solusi teknologi informasi dan anak perusahaan CTI Group, menawarkan solusi power backup milik Riello dan AOSIF yang memungkinkan data center mendapatkan pasokan listrik selama 24 jam.

Lugas M. Satrio, Presiden Direktur BPT mengatakan, ”Data center memerlukan arus listrik selama 24 jam dan tidak boleh mati sedetik pun. Di sini peranan Uninterruptible Power Supply (UPS) dan genset sangat diperlukan untuk mencegah downtime akibat listrik padam,”

Sayangnya, lanjut Satrio, perusahaan terkadang mengabaikan pentingnya keberadaan sumber daya alternatif ini di Data Center secara arsitektur. Selain itu, UPS dan genset yang ada masih luput dari pemeliharaan berkala.

Lembaga penelitian Ponemon Institute mencatat beberapa penyebab downtime data center, di antaranya kegagalan sistem UPS (25%), serangan siber (22%), human error (22%) dan kegagalan generator (6%).

Tidak hanya kerugian finansial, downtime berdampak pada kerusakan data kritikal, terganggunya produktivitas organisasi, kerusakan peralatan dan asset lainnya, hilangnya kepercayaan dari stakeholders serta rusaknya merk dan reputasi.

BPT sebagai value-added distributor dan IT Expert Partner memahami tantangan tersebut dan membuka divisi baru di bidang solusi power backup.

BPT akan menyediakan dukungan lengkap bagi para mitra bisnis dan pelanggannya, di antaranya certified engineer yang berpengalaman lebih dari 10 tahun di bidang alternatif daya, fasilitas Technology Center serta sumber daya di bidang penjualan dan pemasaran.

Tim ini akan bertindak layaknya konsultan yang mengkolaborasikan UPS dan genset sebagai dua komponen wajib dalam sebuah data center. Kolaborasi UPS Riello dan genset AOSIF akan memberikan energi cadangan maksimal untuk membackup data center jika terjadi padam listrik.

Solusi UPS milik Riello yang terdiri dari single phase dan three phase mampu memberikan energi cadangan hingga 6.4 MVA untuk kebutuhan mulai dari UKM, pabrik berskala besar hingga data center.

Pengguna dapat melakukan backup data dan mengamankan operating system melalui daya tambahan dari UPS selama genset menyiapkan diri dan mengambil alih peranan UPS. Riello tidak hanya memberikan energi cadangan, namun juga menstabilisasi tegangan dan melakukan diagnosa dan management di dalam UPS untuk mengantisipasi terjadinya gangguan terhadap sistem.

Untuk diketahui, Riello mendapatkan Best Practice Award untuk kategori New Product Innovation oleh Frost & Sullivan pada 2015 atas produk UPS Multi Power (MPW) yang didesain untuk melindungi lingkungan TI dan komputer yang sifatnya kritikal dan kompleks.

Solusi ini memiliki tiga frame cabinet berbeda untuk menjamin fleksibilitas sehingga pengguna dapat dengan mudah meningkatkan daya, redundancy level serta daya tahan baterai.

(rr)