detikNews

Tanda hubungan PPP akan membaik belum juga terlihat. Justru keduanya dua kubu makin panas karena suara politik di Pilgub DKI Jakarta terpecah.

PPP kubu Romahurmuziy mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni bersama partai yang tergabung dalam poros Cikeas. Antara lain, Partai Demokrat, PKB dan PAN.

Sementara PPP kubu Djan Faridz mendukung pasangan incumbent Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Mereka bergabung dalam koalisi bersama PDIP, Golkar, NasDem dan Hanura.

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago, menilai tidak akan mempengaruhi apa-apa atas dukungan PPP kubu Djan Faridz terhadap bakal pasangan cagub Ahok-Djarot.

Bahkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muktamar Jakarta itu akan menjadi tim hore saja. Pasalnya tidak akan berimplikasi besar terhadap pasangan Agus-Sylviana yang didukung oleh PPP kubu Romahurmuziy.

"Djan Faridz mengusung Ahok juga hanya sebagai partai tim hore, partai pengusung utama Ahok-Djarot adalah PDIP dan Golkar. Jadi saya kira kepengurusan kubu Djan Faridz hanya sebagai peserta penggembira belaka, enggak terlalu punya dampak besar terhadap Agus-Sylviana," kata Pangi kepada wartawan, Selasa (18/10).

Bahkan menurut Pangi, dukungan ini tidak mempengaruhi kekuatan politik Agus-Sylviana. Seperti yang kita ketahui, Agus-Sylviana didukung oleh empat partai politik, Demokrat, PPP, PKS, dan PKB.

"Tak punya dampak hanya signifikan pasca dukungan dan deklarasi kepengurusan Djan Faridz mengusung Ahok untuk Agus-Sylviana," kata Pangi.

(rr/Sin/HY)