Solopos.com

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklaim ada dugaan pemilih ganda di Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang akan ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

Pasalnya, ia mengaku, tim pemenangannya sudah menerima Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang diberikan KPU DKI Jakarta dan yakin ada banyak pemilih ganda.

"Ada sekitar 100 ribu lebih yang kita anggap terdapat pemilih ganda di DPS itu," kata Sandi, Selasa (29/11) kemarin.

Oleh karena itu, lanjut Sandi, Pilkada 2017 nanti harus berlangsung kredibel dan jujur. Ia juga meminta kepada tim pemenangan untuk terus memfollow up DPS agar tidak ada kecurangan.

"Tentu nanti hasilnya kita laporkan pada KPU DKI," ujarnya dilansir Inilah.com.

Selain itu, menurutnya, tidak sedikit warga yang statusnya meninggal dunia, namun masih terdaftar dalam DPS.

"Hal ini akan terus dikaji sebelum rapat pleno penetapan DPT oleh KPU DKI Jakarta," ungkapnya.

Sebelumnya, Tim Pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno menemukan 104.826 daftar pemilih sementara (DPS) Pilkada DKI Jakarta 2017 yang bermasalah dari total DPS yang berjumlah 7.162.856. Jumlah itu disebut masih bisa bertambah.

Dari 104.826 data bermasalah ditemukan 43.427 pemilih dengan nomor induk kependudukan (NIK) ganda. Selain itu, Tim Pemenangan Anies-Sandi tersebut juga menemukan 817 pemilih dengan NIK hingga tiga orang.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Mohammad Taufik mengungkapkan sebanyak 59.713 data pemilih tidak memiliki kartu keluarga (KK). Selain itu, pihak Anies-Sandiaga menemukan keanehan dengan menemukan ratusan keluarga yang memiliki nomor KK sama.

"Tidak hanya tiga, bahkan ada yang empat, lima, hingga delapan NIK yang sama," kata Taufik.

(rr/HY)