Ilustrasi | Gatra

Sekretaris Dewan Syariah Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhsin Ahmad Alattas mengatakan yang meresahkan keberadaan ormas FPI bukan rakyat Indonesia tapi penguasa negeri republik ini. Menurut dia, jika FPI dibubarkan justru masyarakat marah.

"Sekarang FPI ini kalau dibubarkan yang marah banyak," kata Habib Muhsin kepada Inilah.com, Kamis (19/1).

Misalnya, kata Habib Muhsin, organisasi Pemuda Pancasila sekarang ikut marah dengan desakan dibubarkannya ormas FPI, padahal Pemuda Pancasila tidak ada kaitan dengan Islam. Menurutnya, ini sebagai bukti bahwa pembubaran FPI itu yang resah bukan masyarakat tapi penguasa yang resah.

"Penguasa yang zalim, penguasa yang tidak menjalankan Pancasila, penguasa yang tidak menjalankan UUD 1945, penguasa yang ingin mengganti ideologi itu yang resah, karena FPI adalah penghalang mereka, gitu loh," ujarnya.

Di samping itu, Habib Muhsin juga menanggapi pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang bilang siap menghadapi ormas-ormas yang anti Pancasila. Menurut dia, pernyataan itu masih sangat umum.

"FPI berkali-kali menegaskan FPI tidak anti Pancasila, FPI memperjuangkan Pancasila, kurang apa? Berarti itu masih umum kata-kata panglima, justru sekarang ini yang anti Pancasila adalah penguasa," jelas dia.

Ia menambahkan saat ini yang merasa tidak nyaman dan resah dengan keberadaan ormas FPI itu bukan lagi masyarakat, namun para elit dan penguasa republik ini.

"Yang resah itu bukan masyarakat, tapi penguasa yang resah karena FPI menghalangi daripada upaya penguasa yang ingin merubah ideologi bangsa ini," tandasnya.

(rr/HY)