www.beningpost,com

Mengawali tahun 2017, masyarakat harus mewaspadai serangan demam berdarah. Seperti pada awal tahun lalu warga Banten sempat dicekam demam berdarah hingga pemerintah daerah harus menyatakan bahwa wilayah tersebut dalam kondisi darurat.
 
Demikian pula halnya dengan yang terjadi di Jakarta, jumlah pasien DBD di wilayah tersebut juga meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

“Berbeda dengan beragam kasus DBD beberapa tahun silam yang hanya muncul di musim hujan, penyakit ini kini muncul sepanjang tahun di berbagai wilayah Indonesia,” ujar dr Stephanie Patricia, dari Medi-call Indonesia, aplikasi layanan kesehatan on-demand terkemuka di Indonesia.
 
Bahkan, ujar dr Stephanie, tanda bintik merah dan demam tinggi sudah tidak bisa lagi dijadikan acuan untuk mengidentifikasi gejala DBD.

Karena itu, masyarakat harus ekstra waspada terhadap gejala yang timbul dan mengambil langkah cepat bila terkena demam berdarah. “Jika terlambat ditangani, pasien bisa mengalami kebocoran plasma dan perdarahan saluran cerna hingga mengakibatkan kematian,” tambahnya.

Namun masyarakat di kota besar bisa cukup lega dengan kehadiran vaksin DBD, Dengvaxia, yang telah beredar sejak akhir tahun lalu.
 
Lebih hebat lagi, vaksin yang hanya dapat diuji efektivitasnya oleh pasien berusia 9-15 tahun ini bisa dilakukan di rumah, karena vaksin ini telah tersedia di sejumlah apotik ternama, seperti K-24 yang buka selama 24 jam, sehingga dokter dapat memperoleh vaksin dengan mudah.

“Pasien pun dapat memanggil dokter ke rumah untuk melakukan vaksinasi melalui aplikasi berbasis Android, Medi-call,” terangnya.
 
Aplikasi berbasis lokasi ini akan menemukan dokter yang paling dekat dengan lokasi pasien sehingga mereka bisa mendapat layanan kesehatan lebih cepat. Jadi pasien tak harus khawatir macet atau mengganggu aktivitas di rumah seperti biasa.

Sejak diluncurkan akhir tahun lalu, Medi-call juga telah dipercaya para dokter di Bali agar mereka dapat melayani pasien lebih cepat. Tak hanya warga Bali, para wisatawan juga kerap memanfaatkan aplikasi yang dianggap penting ini agar dapat mendapat layanan kesehatan dengan segera di mana saja.
 
Pada Februari 2017, aplikasi yang dilahirkan oleh para dokter Indonesia ini akan segera diluncurkan di Jakarta, dan tersedia di iOS App Store dalam waktu dekat.

Menurut dr Stephanie, vaksin DBD di luar negeri sebenarnya sudah tersedia untuk pasien segala usia. Di Indonesia, vaksin DBD untuk usia di luar 9-18 tahun saat ini sedang dalam proses registrasi dan administrasi pada Badan Pengelolaan Obat dan Makanan (BPOM).
 
“Dan kita harapkan bisa segera tersedia tahun ini. Dengan demikian, penyakit DBD bisa dicegah dan tidak lagi menakutkan bagi masyarakat,” tuturnya.
 
(rr/Syam)