www.beningpost.com

Bertepatan dengan pelaksanaan bakti katarak oleh JEC @ Kedoya, Sabtu (20/5), juga dilakukan peluncuran buku biografi dan perjalanan profesi dr. Vidyapati Mangunkusumo, SpM (k) yang berjudul “Mata, Cinta dan Terang Semesta”; sebuah perjalanan dr. Vidyapati Mangunkusumo, SpM dalam ikhtiar mengurangi kebutaan di Indonesia.

"Buku ini juga menjadi ungkapan syukur dan terima kasih saya kepada keluarga, teman dan sahabat yang selama ini mendukung profesi dan pelayanan saya dalam kesehatan mata di Indonesia." kata dr. Vidyapati Mangunkusumo, SpM (k) kepada wartawan saat diwawancarai, Sabtu (20/5).

Buku ini ditulis oleh Agus M. Irkham, melalui sebuah perkenalan singkat dari istri dr. Vidyapati, yakni dr. Nies Endang Mangunkusumo, Sp.THT. Dalam buku ini penulis mengungkapkan bagaimana dr. Vidya memulai pilihannya menjadi seorang dokter spesialis mata dan menjalani hari-harinya menekuni profesi tersebut.

Rasa cinta terhadap profesinya, keinginan untuk selalu belajar dan kesetiaan untuk terus berproses, serta upaya untuk terus memperbarui keahliannya dengan dukungan teknologi saat ini, mengantar dr. Vidya mencapai keberhasilan sebagai salah satu dokter spesialis mata yang mumpuni.

Perjalanan profesi dr. Vidya semakin diperkaya dengan keterlibatannya untuk turut menurunkan angka buta katarak di Indonesia - yang tertinggi di Asia, antara lain dengan terjun langsung dalam kegiatan bakti sosial di berbagai lokasi di Indonesia.

Bahkan dr. Vidya juga turut berperan dalam pendirian Balai Kesehatan Mata Darma Usada Netra, yang berlokasi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat; - dimana lebih dari 1.100 pasien telah menjalani operasi katarak gratis sejak berdiri tahun 2006.

Katarak atau kekeruhan lensa mata masih menjadi salah satu penyebab kebutaan terbanyak di dunia. Angka kebutaan di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia dan 53% dari jumlah tersebut disebabkan oleh katarak. 

Tingginya jumlah buta katarak semakin meningkat karena adanya fenomena backlog – yaitu terjadinya penumpukan kasus katarak antara kasus-kasus lama dan penambahan kasus-kasus baru.  Setiap tahun diperkirakan bertambah sekitar 240 ribu penderita katarak baru!

Bakti Katarak

Bersamaan dengan peluncuran buku biografi dr. Vidyapati Mangunkusumo, SpM (k), JEC juga menggelar bakti katarak - operasi katarak gratis kepada masyarakat yang membutuhkan penanganan operasi katarak.

Sebanyak 40 penderita katarak dari beberapa lokasi di Jakarta mendapatkan layanan operasi  yang ditangani langsung oleh tim dokter spesialis katarak.

Kegiatan Bakti Katarak JEC telah menjadi agenda rutin dan merupakan wujud komitmen JEC dalam mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia bebas buta katarak. Dalam pelaksanaannya, JEC bermitra dengan Gerakan Matahati, Korporasi dan LSM lainnya.

(rr)