www.redhat.com

Red Hat, Inc. (NYSE: RHT), penyedia solusi open source terkemuka di dunia, hari ini Senin (22/5), mengumumkan bahwa perusahaan-perusahaan enterprise di kawasan ASEAN telah mengadopsi Red Hat OpenShift Container Platform untuk memungkinkan pengiriman aplikasi yang lebih cepat.

Mulai dari industri telekomunikasi dan layanan keuangan, perusahaan di ASEAN menerapkan Red Hat OpenShift Container Platform guna memungkinkan pengembang mereka untuk lebih cepat mengembangkan, melakukan hosting, serta meningkatkan atau menurunkan skala aplikasi pada lingkungan cloud.

Red Hat OpenShift Container Platform adalah solusi cloud hybrid pertama dan satu-satunya yang berpusat pada container, yang dibangun dari proyek-proyek hulu container Linux, Kubernetes, Project Atomic dan OpenShift Origin, dan didasarkan pada backbone terpercaya dari platform Linux enterprise terkemuka di dunia, Red Hat Enterprise Linux.

Red Hat OpenShift Container Platform menyediakan platform yang lebih aman dan stabil untuk penyebaran berbasis container tanpa mengorbankan investasi TI saat ini, yang memungkinkan aplikasi-aplikasi tradisional yang bersifat mission-critical untuk dijalankan bersama-sama dengan aplikasi-aplikasi baru cloud-native yang berbasis container.

Damien Wong, Vice President and General Manager, ASEAN, Red Hat, mengatakan, “Inovasi menentukan pemimpin pasar masa kini. Perusahaan-perusahaan di ASEAN semakin menyadari manfaat yang dapat dihadirkan tool open source dalam memberikan inovasi yang dibutuhkan guna memenuhi kebutuhan pelanggan dan tetap unggul dalam persaingan,"

Damien menjelaskan, dalam hal aplikasi, jalan menuju inovasi dapat ditemukan di platform-platform aplikasi container dan DevOps untuk membantu mempercepat pengiriman aplikasi di lingkungan cloud hybrid.

"Red Hat OpenShift Container Platform dapat membawa Anda mencapai hal tersebut, baik on-premise, hosted, atau di cloud publik.” tambahnya.

Di wilayah ASEAN, Red Hat telah melihat momentum yang lebih kuat untuk platform aplikasi container-nya, yang ditunjukkan oleh beberapa penyebaran Red Hat OpenShift Container Platform baru-baru ini di pasar-pasar seperti Singapura dan Indonesia, termasuk: Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN) (Indonesia); CrimsonLogic (Singapura); Federal International Finance (Indonesia); Rutledge Global (Singapura) dan XL Axiata (Indonesia).

Sebagai bentuk pengakuan atas inovasinya dalam pengembangan aplikasi cloud-native berbasis container, Red Hat OpenShift Container Platform menerima penghargaan Cloud Technical Breakthrough 2017 pada bulan Februari 2017.

Sebuah studi IDC tahun 2016 tentang The Business Value of Red Hat OpenShift (Nilai Bisnis Red Hat OpenShift), yang disponsori oleh Red Hat, menemukan bahwa OpenShift memungkinkan pelanggan untuk merespons kebutuhan pasar secara lebih cepat dengan menjalankan aplikasi-aplikasi berbasis microservices yang bersifat business-critical dengan proses DevOps.

Keuntungan-keuntungan penerapan Red Hat OpenShift di antaranya adalah 66% waktu pengiriman aplikasi yang lebih cepat, USD1,29 juta rata-rata manfaat tahunan per 100 pengembang aplikasi per tahun, dan 531% rata-rata ROI selama lima tahun.

(rr)