www.beningpost.com

Menjelang Hari Raya Idul Fitri masyarakat berbondong-bondong pulang ke kampung halaman. Hal ini telah menjadi bagian dari tradisi yang kemudian dikenal dengan istilah mudik. 
 
Mudik melibatkan jutaan orang dan ratusan ribu kendaraan yang tersebar di ribuan titik rawan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
 
Data kepolisian menunjukkan sekitar 72-73 orang per hari atau 3-4 orang per jam orang Indonesia meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
 
Korban meninggal dunia pada periode mudik tahun 2015 ada 526, sedangkan tahun 2016 ada 447 korban, 12 orang yang meninggal bukan karena kecelakaan tetapi akibat kemacetan panjang di tol brexit, karena tidak adanya rest area, pos kesehatan, dan gagalnya rujukan ke RS terdekat.
 
Padahal 98 persen dari jumlah kasus kecelakaan bisa dikendalikan, karena 78 persen penyebab kecelakaan adalah faktor manusia, faktor kendaraan hanya berkontribusi 6 persen, kondisi jalan 0,88 persen, dan lingkungan 0,23 persen.
 
Sementara itu, mayoritas atau 71 persen yang terlibat kecelakaan ialah sepeda motor, 28 persen lagi mobil, dimana 3 persen diantaranya adalah bus.
 
Selain merenggut ribuan nyawa dan tergerusnya produktifitas dan daya saing bangsa, kecelakaan lalu lintas juga merugikan sekitar 3 persen produk domestik bruto.
 
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan telah membuka 3.826 posko kesehatan yang tersebar di sepanjang jalur mudik Lebaran. Tahun ini disiagakan ambulans motor yang berfungsi memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan secara lebih cepat di kawasan macet.
 
Mereka akan bertugas bersama motor kepolisian di pos terpadu sementara ambulans mobil sendiri disiagakan tiap dinkes kab/kota di setiap pintu tol.
 
Koordinasi lintas sektor terkait kewaspadaan dini kasus luar biasa dan kampanye safety first juga diperlukan, selain informasi kejadian kecelakaan lalu lintas selama H-7 dan H+7 dari Kepolisian dan Dinas Perhubungan.
 
BPJS Kesehatan juga memberikan kebijakan penyederhanaan prosedur pelayanan kesehatan selama arus mudik, kasus emergensi maupun non-emergensi bisa langsung ke RS yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, asal membawa kartu KIS/JKN pelayanan bebas biaya berlaku sejak 19 Juni 2017 sampai dengan 2 Juli 2017.
 
Selain itu, terdapat layanan Kesehatan BPJS Kesehatan melalui Care Center 1500400 yang hadir 7 x 24 jam, sementara khusus layanan konsultasi kesehatan dapat diperoleh pada Senin - Jumat pukul 07.00 - 20.00 WIB.
 
Adapun Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) menggaris bawahi tentang antisipasi yang harus dilakukan masyarakat dalam menjalani mudik tersebut. 
 
Salah satunya adalah keselamatan berkendara, dokter Putro S. Muhammad selaku bidang komunikasi PDEI Jakarta menghimbau kepada masyarakat agar memperhatikan keselamatan dan kesehatan selama menjalani mudik. 
 
Data dari Kementerian Perhubungan menunjukkan besarnya jumlah pemudik terutama pengendara roda dua menjadi salah satu penyumbang tingginya angka kecelakaan.
 
Prediksi pengendara yang menggunakan sepeda motor tahun ini naik hingga 10 persen. Sementara kendaraan roda empat naik sekitar 5 persen. Ditambah lagi, 55% kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh kantuk.
 
(rr/Syam)