www.beningpost.com

Kabupaten Tegal kembali unjuk gigi. Kali ini dalam "Festival dan Lomba Desa Wisata" se-Jawa Tengah di Kabupaten Magelang, Senin dan Selasa (24-25/7).
 
Kabupaten yang punya dua topografis yang sangat berbeda, ini memamerkan Desa Cempaka di Kecamatan Bumijawa. Desa ini punya wilayah berbukit-bukit dan terletak di lereng Gunung Slamet.

Mengapa desa Cempaka dipilih? Desa ini mempunyai "seribu" wisata alam yang masih perawan dan memiliki pemandangan yang menakjubkan, sehingga para pengunjung jika sudah berada di desa ini serasa menikmati sensasi di negeri atas awan.

Jika ke Curug Cantel, misalnya, para pengunjung akan menikmati air terjun dengan ketinggian 65 meter lebih. Aliran airnya sangat deras dan cukup dingin. Sembari berendam di kolam yang sangat luas atau duduk-duduk di antara bebatuan raksasa, para pengunjung bisa menikmati sensasi hutan di sekelilingnya.
 
Wisata ini cocok untuk para pengunjung yang gemar berpetualang di alam bebas, terutama pencinta hiking. "Saya kadang bolak balik ke Curug Cantel jika pikiran lagi stres. Sepulang dari tempat ini, pikiran serasa fresh," ungkap Susani, warga desa Kudaile, Slawi itu.

Selain ke Curug Cantel, pengunjung juga bisa menikmati telaga Cempaka. Telaga ini tentu saja memiliki keindahan alam yang sangat eksotis dan asri. Telaga yang cukup luas ini digunakan warga sekitar untuk keperluan sehari-hari serta berbagai sarana irigasi persawahan lainnya.

Pengunjung juga bisa berkebun ke Taman Sayur. Di tempat ini, pengunjung bisa menjadi "petani". Di desa Cempaka ini juga ada tempat outbond yang cukup luas, flying fox dengan beragam panjang lintasan mulai 60 meter hingga 200 meter melintasi kebun Sulaku, camping ground, wisata edukasi dan home stay.
 
"Pendek kata, masyarakat desa Cempaka sangat antusias menjadikan desanya menjadi desa wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Suharinto.

Sikap perilaku masyarakatnya yang sopan dan  ramah, papar lulusan S1 dan S2 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN), ini membuat desa Cempaka lebih cepat dikenal wisatawan dalam maupun luar negeri.

Mantan Camat Balapulang ini memang bertekad memajukan kabupaten yang mempunyai dua topografis berbeda -- sebelah utara merupakan dataran rendah pantai beriklim tropis dan sebelah selatan merupakan perbukitan lereng Gunung Slamet yang subur dan beriklim sejuk -- ini menjadi destinasi wisata dunia alias tak sebatas dikunjungi turis lokal, khususnya obyek wisata Guci dan Purwahamba Indah (Purin).
 
Dua objek utama ini sekaligus sebagai destinasi wisata alternatif pengganti daerah Puncak, Bogor, yang lalu lintasnya sering macet.

"Alasan ini masuk akal sebab jalan tol Jakarta - Pekalongan sudah rampung. Wisatawan dari Jakarta bisa menempuh ke kabupaten Tegal tak lebih dari empat jam perjalanan," kata bapak dari lima anak ini.
 
(rr/Syam)