Ilustrasi | www.beningpost.com

Sejumlah negara berkembang tengah berlomba menjadi negara berbasis ekonomi digital. Tak hanya itu, demi memperluas pasar dan meningkatkan profit, negara-negara tersebut sudah mulai mengadopsi teknologi digital.

Namun, meski transformasi digital mulai ramai dibicarakan sejak 2012, transformasi ini tidak berjalan secepat yang diinginkan, terutama karena kerumitan proses dan besarnya nilai investasi.

Belum lama ini, Virtus Technology Indonesia selaku penyedia layanan infrastrukur TI dan anak perusahaan CTI Group, menggelar konferensi dan pameran di bidang TI, Virtus Showcase 2017. Di tahun kelima penyelenggaraannya, Virtus Showcase 2017 mengangkat tema “Reinventing Business in The Digital Age” untuk membahas urgensi transformasi bisnis ke arah digital bagi perusahaan agar mampu berkompetisi di era digital.

Hadir sebagai tuan rumah, Direktur Virtus, Christian Atmadjaja, mengatakan, “Melalui event ini, profesional bisnis yang hadir dapat belajar dari para pembicara ahli bagaimana menentukan strategi transformasi yang tepat, memilih teknologi pendukung, termasuk solusi keamanan yang mampu melindungi aset berharga diri potensi serangan siber agar proses transformasi mereka berjalan aman,” Rabu (2/8).

Acara ini juga menghadirkan Iwan Djuniardi, Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Pratama Persadha, Ketua Communication and Information System Security Research Center (CISSReC), dan Ken Ratri Iswari, CEO dan Founder Geekhunter. Disamping itu, acara ini juga didukung oleh berbagai vendor TI terkemuka, antara lain, Dell EMC, Check Point, Hewlett-Packard Enterprise, Redhat, Riverbed, Quest, Google Enterprise, dan Ruckus.

Menurut laporan prediski dari IDC, pengeluaran di seluruh dunia untuk teknologi yang menunjang transfromasi digital akan meningkat 17,8% dari tahun 2016 menjadi $1,2 Triliun di tahun 2017.

Kategori teknologi yang menjadi belanja terbesar di transformasi digital pada tahun 2017 adalah layanan konektivitas, layanan TI, dan pengembangan aplikasi dan penerapan (AD & D).

“Transformasi digital secara fundamental akan mengubah cara setiap perusahaan di semua industri dibangun, beroperasi, dan berinteraksi dengan para pelanggan mereka,” kata Catherine Lian, Managing Director Dell EMC Indonesia.

Ia juga menambahkan, bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia mesti melakukan transformasi TI. “Dell EMC, sebagai penyedia solusi TI end-to-end terdepan memiliki dan menawarkan portofolio solusi lengkap untuk membantu perjalanan transformasi digital mereka,” lanjut Catherine.

(rr)