Daily Express

Spanyol diperkirakan akan menggantikan Yunani dalam hal menampung migran.

Bukan tanpa alasan, pasalnya, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), jumlah migran yang datang ke Spanyol secara sembunyi-sembunyi melalui laut mengalami lonjakan. Sebaliknya, jumlah migran yang datang melalui laut ke Yunani justru mengalami penurunan.

Sejauh ini di tahun 2017, tercatat ada 8.385 orang telah mencapai Spanyol melalui laut, lebih dari tiga kali lipat jumlah yang terlihat pada saat bersamaan pada 2016. Sedangkan di Yuanni dalam periode yang sama terdapat 11.713 orang yang datang.

Lonjakan di Spanyol dan penurunan di Yunani menunjukkan adanya pergeseran migran yang mungkin menemukan bahwa rute Spanyol lebih aman. 

"Kami berasumsi bahwa sebagian dari perubahan tersebut disebabkan oleh fakta bahwa rute [ke Spanyol] dianggap sebagai rute yang aman ke pantai melalui Maroko," kata Joel Millman, juru bicara senior IOM, seperti dikutip oleh kantor berita AFP.

Kendati begitu, bukan berarti Spanyol menjadi negara yang paling banyak menerima migran di Eropa. Italia masih menduduki peringat teratas. Menurut data IOM, sejak awal tahun ini hingga 9 Agustus kemarin, Italia telah kedatangan 96.861 migran melalui jalur laut.

Banyak dari mereka yang memilih rute yang lebih panjang berasal dari negara-negara Afrika barat termasuk Senegal, Gambia, Guinea dan Pantai Gading.

Sekitar 11.849 orang telah sampai di Spanyol sepanjang tahun ini, dibandingkan dengan 13.246 di tahun lalu.

(rr/HY)