Foto: Merdeka

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, melambatnya pertumbuhan ekonomi karena saat ini periode yang dinamis, di mana tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi secara global. Pergerakan dinamis sebagai dampak pemulihan krisis global 5 tahun lalu.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2017 sebesar 5,01 persen. Capaian tersebut sama persis dengan ekonomi kuartal I-2017, namun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2016 yang mencapai 5,18 persen.

"Sedemikian dinamis sehingga perekonomian global yang belum juga pulih benar. Belum juga menemukan bentuknya yang baru kemudian bergerak lebih sistematik ke depan. Selain apa yang terjadi kira-kira 4 sampai 5 tahun yang lalu masih terus berlanjut dampaknya," kata Darmin dalam Seminar Nasional "Apakah Perekonomian Indonesia Melambat?", di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (14/8).

Jika kemudian ada perbedaan atau ada kesinambungan antara perekonomian makro dan mikro, tentu bukan hanya karena teknologi atau bukan hanya produk-produk yang diturunkan itu saja. Tetapi masyarakat sendiri telah memasuki tahapan di mana pola konsumsinya mulai bergerak berubah.

"Ya, kita di masa kecil atau remaja baju baru sesuatu sangat penting dan membanggakan, hari-hari ini mungkin sama sekali tidak demikian. Sesuatu yang penting bisa dikonsumsi hal lain yg mungkin hubungannya dengan rekreasi, hubungannya dengan gaya hidup yang sangat berbeda dengan beberapa tahun yang lalu," ujar Darmin dikutip dari Teropong Senayan

 

(rr/HY)