www.beningpost.com

Menyambut momen Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72, HIPPINDO (Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia) bersama Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita telah meresmikan pembukaan Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) dan Happy Birthday Indonesia Festival (HBIF) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/8).

Acara yang berlangsung selama dua pekan ini juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya. Semula dijadwalkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menghadiri prosesi pembukaan HBDI dan HBDIF, namun ternyata berhalangan disebabkan terbentur oleh agenda lain.

Dalam sambutannya, Enggartiasto Lukita, mengatakan, “Acara ini dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan daya beli masyarakat dan sektor ritel di Indonesia yang saat ini sedang mengalami kelesuan,”

Ia menambahkan, “Selain itu, acara ini menjadi sarana menciptakan peluang lebih besar untuk perkembangan dan kemajuan UKM, para pelaku ekonomi kreatif, pusat perbelanjaan bisnis retail di seluruh Indonesia,”

Sejalan dengan Menteri Perdagangan RI, Ketua Umum HIPPINDO Budiharjo Iduansjah, menyatakan bahwa HBDI merupakan kado istimewa dari para peritel untuk masyarakat Indonesia.

“Tujuan kami adalah menciptakan tren belanja baru di bulan Agustus,” ucap Budi.

Usai meresmikan HBDI, Enggartiasto bersama tamu undangan melakukan kunjungan lapangan ke area HBDIF dengan menyambangi sejumlah booth dan gerai ritel lainnya. Dengan total 180 tenant yang turut serta, HBDI diharapkan mampu menjadi event ritel baru berskala nasional di Indonesia dan menjadi festival ritel tahunan terbesar di rumah sendiri.

“Ini bentuk rasa syukur para pengusaha. Baru kali (acara belanja, red) dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Ini awal dari satu upaya yang bisa terus dilakukan secara rutin. Kami berharap promosi ini lebih digalakkan, agar Indonesia menjadi surga belanja bagi wisawatan mancanegara,” kata Enggar kepada wartawan.

Bila kita lihat, pusat belanja yang ada di Indonesia tak kalah dari negara lain. Saat ini memang berkembang isu daya beli turun, kemudian belanja sepi. Namun jika bicara data, Enggar menegaskan, sampai dengan Juli 2017 untuk toko retail year on year naik, dengan laba bersih hingga 250%.

“Jadi jangan suka melempar sesuatu tanpa data, karena itu akan menimbulkan persepsi buruk,” tukasnya.

Enggar mengaku optimis dengan diselenggarakannya HBDI dan HBDIF. Selain menggenjot perekonomian Tanah Air, juga bisa mempromosikan Indonesia di kancah internasional.

“Kita melihat perjalanan ke depan dengan lebih optimis karena marketnya besar. Persoalannya adalah kesiapan kita. Yang tidak melakukan perubahan bisa tergerus dengan sesuatu yang baru,” pungkasnya.

(rr)