www.beningpost.com

Jumlah masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan. Tak mengherankan jika berbagai negara memburu pasar Indonesia –satu diantaranya melalui program yang dibingkai dengan medical tourism.

Seperti diketahui di ASEAN adalah Singapura dan Malaysia merupakan dua negara yang telah begitu serius menggarap pasar medical di Indonesia.

Melihat peluang yng masih sangat besar, kini Negara Taiwan pun ingin berperan serta dalam memberi pengobatan yang layak namun terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

Melalui acara 'New Southbond: Indonesia - Medical and Health Services Delegation. Medical Tourism in Taiwan - Patient Case Studies'yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (30 Agustus 2017), Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) bersama Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan memperkenalkan 10 rumah sakit (RS) ternama di Taiwan.

Mereka antara lain yakni RS Hualien Tzu Chi (memiliki bank tali pusar terbesar di dunia), RS Chang Gung Memorial (pemilik pusat proton pertama untuk terapi proton dan radiasi di Taiwan), serta RS Taipei Veterans General (memiliki jaringan medis yang komprehensif untuk operasi rongga dada dan pusat geriatic dan gerontologi).

Kemudian ada pula RS Shin Kong Wu Ho-Su Memorial (salah satu rumah sakit terbaik untuk tim pencegahan pengobatan di utara Taiwan), RS E-Da (RS terbaik di Selatan Taiwan dalam pelayanan wisata kesehatan, dan Chi Mei Medical Center atau CMMC (salah satu rumah sakit dengan layanan medis yang menawarkan sistem perawatan yang lengkap di Selatan Taiwan).

Deputy Minister of Health and Welfare of Taiwan, Chi-Kung Ho menjelaskan bahwa pengenalan Medical Tourism in Taiwan ini merupakan salah satu bagian dari kebijakan New Southbond Policy dari pemerintah Taiwan, untuk mengembangkan bisnis ke Asia Tenggara.

"Saat ini saja sebenarnya sudah ada banyak pasien dari Indonesia, yang melakukan pengobatan ke beberapa RS di Taiwan," kata Chi-Kung Ho.

Tapi melalui acara ini,ujarnya, kita ingin lebih memperkenalkan lagi kepada masyarakat Indonesia, bahwa terapi maupun teknologi pengobatan di Taiwan sudah banyak mengalami kemajuan, yang bisa dibandingkan dengan negara lain.

Selain itu, disamping mengedepankan perkembangan medis, dengan konsep bertajuk Medical Tourism in Taiwan, masyarakat Indonesia juga diberikan sejumlah penawaran menarik untuk berobat di Taiwan. Dimana Taiwan menawarkan beragam destinasi wisatanya yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi masyarakat Indonesia. Kami ingin ajak pihak travel bekerja sama, agar memberi pelayanan berwisata pada masyarakat indonesia yang berobat ke Taiwan. Dengan begitu, mereka yang medical check-up bisa menghilangkan kejenuhan dengan berkunjung ke destinasi wisata di Taiwan," ujarnya.

Selain kepada pasien atau masyarakat yang ingin berobat, Taiwan juga menawarkan kerjasama kepada beberapa RS di Indonesia, antara lain dalam bentuk training atau pelatihan medis kepada para dokter maupun perawat, sampai dengan barter teknologi atau terapi pengobatan yang sudah berkembang pesat di Taiwan.

"Kami juga memberi kerja sama dengan dokter di Indonesia untuk ikut training di Taiwan. Saat ini kami sedang menjajaki kerjasama dengan RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo),” paparnya.

Dia bahkan mengklaim dari segi harga kami juga sangat bersaing. Di Singapura terkenal sangat mahal. Tapi di Taiwan itu bahkan enggak ada setengahnya (dari tarif di Singapura).

Ditempat yang sama, Delegation Leader of Medical Tourism in Taiwan, Shinn-Zong Lin mengaku sangat berharap bahwa kerjasama antara Taiwan dan Indonesia dalam bidang medis ini dapat sepenuhnya terwujud. Agar dapat segera dilaksanakan kolaborasi dalam bentuk konsultasi maupun tukar-menukar pasien, dokter, maupun pengajaran kepada dokter atau perawat.

"Baik dalam perawatan yaitu servis, atau dalam bidang obat-obatan. Fokus pengobatan kami antara lain untuk brain (otak), tenggorokan, ada juga untuk bagian perut, kemudian medical check-up,” tuturnya. 

Kemudian kita juga, tambahnya, menawarkan teknologi apabila RS di Indonesia mau untuk melakukan set-up teknologi tersebut kita bisa bantu.

(rr/Syam)