Ilustrasi | Symantec

Symantec Corp., pemimpin dalam keamanan siber terkemuka di dunia, hari ini, Senin (25/9), mengumumkan peluncuran Data Loss Prevention (DLP) versi 15 yang menyediakan peningkatan dalam otomatisasi perlindungan data dan integrasi produk untuk memperkuat solusi Information Centric Security.

Penambahan besar ini memberikan kemampuan lebih luas untuk menemukan, memantau dan melindungi data sensitif atau data yang diatur bahkan di lingkungan yang tidak terkelola.

Organisasi kehilangan visibilitas dan kontrol atas data sensitif dan data yang diatur karena data tersebut dibagi dengan beragam pengguna di beberapa organisasi dan disimpan di berbagai lokasi, termasuk di cloud.

"Volume data dan kecepatan pergerakannya di sekitar organisasi telah memperbesar masalah kehilangan data. Data sensitif perlu dilacak keberadaannya - bahkan saat berada di luar organisasi - untuk memastikan keamanan dan menjaga kepatuhan terhadap peraturan industri yang semakin banyak,” ujar Doug Cahill, Senior Analyst, ESG. 

Hampir 1 dari 3 eksekutif keamanan TI yakin bahwa kehilangan data merupakan ancaman internal terbesar bagi bisnis tahun ini (penelitian Symantec), dengan kekhawatiran mengenai aplikasi bayangan dan pengguna yang berbahaya. Masalah tersebut terus berkembang.

Pelanggaran data pada tahun 2016 mengakibatkan 1,1 miliar identitas yang terpapar - dua kali lipat dibandingkan tahun 2015, yang tertera dalam Internet Security Threat Report volume 22 yang dirilis pada tahun 2017.

Peraturan Perlindungan Data Umum atau General Data Protection Regulation (GDPR) yang akan datang memperkenalkan kewajiban baru bagi organisasi dan informasi yang mereka tangani, dan dilengkapi dengan penalti yang semakin besar serta pengawasan kepatuhan yang ketat.

David Rajoo, Director, Systems Engineering, Malaysia & Indonesia, mengatakan, “Dengan begitu banyak yang dipertaruhkan, tidak mungkin lagi bergantung pada penandaan data secara manual atau proses lain yang bisa mengundang kesalahan manusia,"

"Melalui Symantec DLP 15, kami telah memberikan manajer TI kemampuan untuk secara otomatis menandai data sebagai data sensitif dan mengotomatisasi kebijakan keamanan yang mengikuti data dimanapun, terlepas dari channel-nya,” lanjutnya.

Analis percaya bahwa visibilitas dan perlindungan yang bisa mengikuti data akan menjadi sebuah keharusan baru.

Solusi Information Centric Security Symantec memungkinkan organisasi untuk menyimpan, menggunakan, dan berbagi data sensitif di luar lingkungan yang dikelola dengan pengguna eksternal atau aplikasi cloud.

 

Perlindungan selalu dipastikan karena akses data terbatas bagi pengguna yang telah mendapatkan wewenang untuk mengurangi risiko pemaparan yang tidak diinginkan.

Pendekatan Information Centric Security ini membantu memastikan kolaborasi yang aman dan kepatuhan terhadap peraturan yang ketat seperti General Data Protection Regulation (GDPR).

Dirilisnya Symantec Data Loss Prevention 15 memperluas kemampuan ini melalui integrasi yang disempurnakan dengan broker keamanan akses cloud, klasifikasi data, analitik perilaku entitas pengguna dan enkripsi yang berpusat pada informasi untuk mendukung jangkauan saluran komunikasi yang lebih luas. 

Fitur-fitur tambahan tersebut meliputi:

- Melindungi data sensitif Anda di lingkungan yang dikelola dan tidak dikelola dan saat ditangani oleh pihak ketiga

- Memungkinkan kepatuhan terhadap General Data Protection Regulation (GDPR)

- Membantu memastikan data sensitif tidak bocor melalui aplikasi bayangan

 

(rr)