www.beningpost.com

Tak terasa usia gelaran pesta pekan mode utama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara, Jakarta Fashion Week (JFW) kini genap 10 tahun menapakkan kaki sebagai platform penggerak industri mode Indonesia.

Dalam penyelenggaraan kali ini yang berlangsung selama sepekan mulai 21-28 Oktober 2017 di Senayan City, Jakarta tampil lebih istimewa, karena selama 10 tahun dalam gelarannya yang berkomitmen membawa desainer-desainer Indonesia, khususnya yang tergabung dalam program inkubasi Indonesia Fashion Forward (IFF) ke kancah mode internasional.

Lebih istimewa lagi dalam gelaran tahun ini, turut berpartisipasi ratusan desainer  baik dari Indonesia sebagai tuan rumah, juga para desainer ternama dari Asia Pasifik dan Eropa. Mereka yakni berasal dari Australia, India, Jepang, Korea elatan, Swedia, dan Iggris. 

Para desainer ternama ini menjanjikan menampilkan koleksi terbaik mereka di ajang bergengsi yang akan menjadi arahan fashion Indonesia di tahun 2018, serta menjadi sorotan publik internasional.

“Perjalanan 10 tahun ini sangatlah penuh dinamika dan tidak selalu mudah,” kata Svida Alisjahbana, Ketua Umum JFW, sekaligus CEO Femina Group dalam acara pembukaan di Main Atrium Senayan City, Jakarta hari Sabtu (21/10).

Namun demikian, Svida merasa bangga telah berhasil mencapai level kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan di industri fashion.

Kolaborasi tersebut, ujarnya, seperti dengan desainer fashion dan asosiasinya, pabrik tekstil dan garmen, retailers, pemerintah daerah, pusat-pusat budaya internasional, sekolah-sekolah fashion, juga media, bloggers dan instagrammers.

“Kolaborasi ini kini melibatkan industri lain yang tidak terkait langsung dengan dunia fashion, namun memperkaya khasanahnya,” jelas Svida.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf menyatakan sejak pertama kali dibentuk pada 2015, Bekraf banyak melakukan kolaborasi bersama JFW sebagai bagian upaya menggerakkan sektor ekonomi kreatif Indonesia.

Salah satunya, ujar Triawan, adalah program IFF yang telah berhasil menyiapkan para desainer muda Indonesia agar dapat masuk ke pasar global.

Svida mengakui bahwa mantapnya di tahun ke-10 penyelenggaraannya ini, tentu saja tidak terlepas dari dukungan Senayan City yang untuk kelima kalinya menjadi venue dari JFW 2018.

“Senayan City sebagai pusat belanja pioneer berbagai gelaran fashion dan lifestyle kembali berkolaborasi untuk kali ke-5 dengan JFW 2018,” jelas Veri Y. Setiadi, CEO Senayan City.

Menurut Veri ada 4 ashion presentation tahun ini hadir berbeda dari tahun-tahun sebelumnya persembahan Senayan City.

Selama sepekan, JFW 2018 akan menampilkan fashion show, talkshow, kompetisi untuk para desainer serta fashionista. 

Berbagai label fashion pun dapat melaksanakan transaksi penjualan bisnis dalam jumlah besar (B2B) dengan buyer lokal dan internasional, sekaligus transaksi ritel (B2C) di area fashionlink.

Fashionlink dibuka secara resmi pada senin (23/10/2017) dan akan berlangsung selama 5 hari hingga penutupan JFW 2018, Jumat (28/10).

(rr/Syam)