UDS Enterprise

Red Hat, penyedia solusi open source ke banyak perusahaan di dunia baru saja mengakuisisi CoreOS. Akuisisi CoreOS senilai 250 juta USD ini bertujuan untuk memperluas visi perusahaaan untuk para pelanggannya, terutama saat pelanggan butuh pengembangan aplikasi berbasis open source di lingkungan mereka agar bisa bekerja lebih fleksibel.

CoreOS sendiri sampai saat ini dikenal sebagai inovator dalam solusi Kubernetes dan Container Native. Oleh sebab itu, dengan menggabungkan teknologi yang ada pada Red Hat seperti Open Shift dan teknologi yang dimiliki CoreOS, Red Hat bisa mempercepat pengadopsian platform Cloud Hybrid di berbagai industri dengan beban aplikasi modern.

“Era baru teknologi tengah didorong oleh aplikasi-aplikasi berbasis container yang berada di lingkungan multicloud dan cloud hybrid, termasuk platform cloud fisik, virtual, dan pribadi, serta cloud publik, ujar Paul Cormier, President, Products and Technologies Red Hat.

“Kubernetes, container dan Linux berada di pusat transformasi ini, dan, seperti halnya Red Hat, CoreOS telah menjadi pemimpin, baik dalam komunitas-komunitas open source upstream yang mendorong inovasi-inovasi ini maupun dalam upayanya untuk menghadirkan Kubernetes kelas enterprise bagi para pelanggan. Kami meyakini bahwa akuisisi ini akan memperkuat Red Hat sebagai landasan penerapan aplikasi cloud hybrid dan modern,” lanjut Paul.

CoreOS yang merupakan creator CoreOS Tectonic, sebuah platform Kubernetes yang siap dipakai di lingkungan enterprise memang dapat menyediakan operasi otomatis sehingga dapat bekerja fleksibel di seluruh penyedia cloud, baik pribadi maupun publik. CoreOS juga terkenal karena membantu mendorong banyak inovasi open source yang menjadi pusat containerized application, termasuk Kubernetes.

“Pengumuman akuisisi ini menandai sebuah tahapan baru dalam tujuan bersama kami untuk membuat teknologi-teknologi penting ini digunakan di segala penjuru bisnis dan dunia. Kami berterima kasih kepada keluarga CoreOS, para pelanggan, mitra kami, dan yang terpenting, komunitas software tak berbayar yang telah mendukung misi kami untuk membuat internet menjadi lebih aman melalui operasi otomatis,” kata Alex Polvi, CEO CoreOS.

Red Hat telah sejak awal mengadopsi container dan orkestrasi container, dan telah banyak berkontribusi dalam komunitas-komunitas open source terkait, termasuk Kubernetes, di mana Red Hat merupakan kontributor terbanyak kedua setelah Google. Red Hat juga merupakan pemimpin dalam memungkinkan perusahaan di seluruh dunia untuk mengadopsi aplikasi-aplikasi berbasis container, termasuk teknologinya pada Red Hat OpenShift, platform Kubernetes kelas enterprise yang paling komprehensif di industri.

 

(rr/Des/MT)