www.beningpost.com

Pada bulan Maret ini, empat desainer Indonesia Fashion Forward (IFF) bakal bertolak ke Korea Selatan (Korsel) dan Jepang untuk membawa sebuah misi dalam menembus pasar fashion di kedua negara tersebut.

“Empat desainer IFF siap menembus pasar Korsel dan Jepang berkat kolaborasi Jakarta Fashion Week (JFW) – IFF dan Korea Creative Content Agency (KOCCA) serta Japan Fashion Week Organization,” kata Lenni Tedja, Direktur JFW pada jumpa pers hari Rabu (7/3) di Jakarta.

Ke emapat desainer yang akan berpartisipasi di kedua negara tersebut adalah KAMI dan BATEEQ akan ke Fashion KODE 2018, sebuah event fashion terbesar di Korsel yang akan berlangsung 15 – 17 Maret 2018. 

Dan dua desainer IFF lainnya yakni I.K.Y.K dan NY by Novita Yunus akan memamerkan koleksi terbarunya di Amazon Fashion Week Tokyo 2018 pada 19 – 24 Maret 2018.

Lenni menyatakan, JFW terus menerus menelurkan berbagai program yang dapat mengembangkan kemampuan para desainer binaannya dan memamerkan karya-karya mereka ke panggung fahion kelas atas dunia.

“Kami bangga sekali mendapat kesempatan bisa mewakili Indonesia untuk menampilkan hasil karya KAMI serta memperkenalkan industri modest fashion di pasar Asia Timur,” ujar Istafiana Candarini, Director dan Co-Founder KAMI yang turut hadir dalam jumpa pers.

Istafiana mengungkapkan dalam memasuki tahun ke-9 perjalanan KAMI di industri modest fashion juga sudah menyebar ke pasar Asia Tenggara, namun hal baru bagi KAMI bisa melebarkan hingga ke Asia Timur.

“Kami berharap dengan kesempatan ini, dapat mengetahui seperti apa pasar modest fashion di korea dan apa yang diminati oleh market disana, sehingga KAMI bisa masuk dan memasarkan produk secara berkelanjutan, seperti di Asia Tenggara,” paparnya.

KAMI telah menyiapkan koleksi terbarunya untuk dipamerkan di panggung Seoul Fashion KODE 2018. Masih mengedepankan koleksi dengan unsur motif dan tone warna yang natural, pada koleksinya kali ini, KAMI mengambil tema “The Lazy Sunday Morning”.

Menurut Nadya Karina, Creative Director dan Co-Founder KAMI, ini terinspirasi dari pakaian-pakaian home wearlounge wear, seperti piyama, kimono, dan pakaian nyaman yang biasa di pakai di rumah.

Koleksi kali ini KAMI ingin bercerita mengenai aktivitas di hari Minggu pagi, tentang bagaimana perasaan perempuan yang bangun agak telat di hari Minggu pagi, dengan perasaan dan suasana mood yang bahagia dan bermain dengan koleksi pakaian yang dikenakan untuk tetap terlihat cantik.

Sementara untuk desain, Nadya menuturkan KAMI tetap mengedepankan desain motif (printed) yang dicetak di material bahan dengan pola desain menyerupai motif marmer. 

Untuk warna, KAMI lebih banyak menampilkan warna-warna natural seperti off-white, hijau lumut, krem, abu-abu dan warna peach.

(rr/Syam)