www.beningpost.com

Sistem infrastruktur yang tidak fleksibel dan sulit untuk dimodifikasi seringkali menimbulkan masalah di perusahaan. Mengapa? Karena perusahaan dipaksa untuk menangani peningkatan level beban teknis yang ditujukan untuk pemeliharaan sistem, namun disisi lain perusahaan harus memastikan bisnis tetap berjalan. Jelas, ini merupakan tindakan kontraproduktif.

Cathay Pacific pernah mengalami hal demikian sebelum mentransformasi infrastruktur lawas mereka. Maskapai penerbangan internasional terkemuka tersebut kini telah menggunakan solusi dan layanan Red Hat dengan arsitektur cloud hybrid modern.

Melalui Red Hat OpenStack Platform dan Red Hat OpenShift Container Platform, Cathay Pacific kini dapat menciptakan suatu platform yang lebih efisien dan skalabel untuk mengembangkan dan menghadirkan berbagai layanan baru, yang memungkinkan maskapai ini untuk akhirnya menciptakan keseluruhan pengalaman yang lebih baik bagi para pelanggan mereka.

Kerry Peirse, General Manager, IT Infrastructure and Operations, Cathay Pacific Airways Limited, menjelaskan bahwa solusi Red Hat telah memungkinkan untuk memberikan nilai kepada pelanggan dengan lebih cepat, dengan peningkatan kinerja dan stabilitas.

“Arsitektur baru ini juga memberikan tim TI kami lebih banyak waktu untuk melakukan apa yang paling penting bagi kami, yaitu berinovasi dan menghadirkan nilai lebih bagi para pelanggan.” ujar Peirse.

Dengan arsitektur TI yang baru, Cathay Pacific mampu menghadirkan beragam layanan baru bagi para pelanggan dan dapat menyesuaikan infrastruktur secara lebih baik guna memenuhi tuntutan aplikasi yang terus berkembang.

Sementaa itu, Matt Hicks, Senior Vice President, Engineering, Red Hat, mengatakan, “Dengan mentransformasi infrastruktur mereka secara digital melalui teknologi cloud-native terkemuka dari Red Hat, Cathay Pacific tidak hanya dapat memberikan nilai lebih kepada pelanggan mereka dengan lebih cepat, tetapi juga telah merestrukturisasi kemampuan TI perusahaan agar mampu bersaing dengan lebih baik dalam memenuhi tuntutan bisnis di masa mendatang.”

Lantas, apa saja yang benefit yang didapat Cathay Pacific ketika telah mentransformasi infrastruktur mereka? throughput untuk penerapan aplikasi telah meningkat hingga 10 kali lipat, dari 20 hingga 200 perubahan per hari, baik untuk lingkungan produksi maupun non-produksi, dengan downtime pengguna akhir yang nyaris tidak ada dalam pembaruan ini.

Selain itu, lingkungan cloud yang baru telah menyebabkan berkurangnya lingkup infrastruktur dalam hal biaya hardware, pemeliharaan, dan operasi. Dengan peningkatan efisiensi dan pemanfaatan sumber daya yang lebih baik, Cathay Pacific telah menurunkan total biaya kepemilikan bagi lingkungan produksinya.

Cathay Pacific bermigrasi dari infrastruktur lama ke arsitektur cloud hybrid, yang terdiri dari lingkungan cloud pribadi yang mencakup Red Hat OpenStack Platform yang dapat menyediakan beban kerja sesuai kebutuhan ke lini cloud publik.

Red Hat OpenShift Container Platform menjembatani infrastruktur tersebut ke cloud publik, yang mendukung lebih dari 50 aplikasi terkait konsumen. Dengan Red Hat OpenShift Container Platform, Cathay Pacific mampu menjalankan beragam aplikasi dengan cara yang lebih sederhana di seluruh infrastruktur hybrid-nya dan dapat menambah atau mengurangi sumber daya komputasi sesuai permintaan.

Berbasis di Hong Kong, Cathay Pacific merupakan maskapai penerbangan internasional yang menawarkan layanan penerbangan komersial dan kargo ke 200 destinasi di 52 negara dan wilayah di seluruh dunia. Kemampuan digital merupakan fungsi penting dari strategi bisnis untuk perkembangan perusahaan, di mana pusat dari inisiatif ini adalah penekanan pada pengalaman pelanggan yang responsif dan mudah beradaptasi.

(rr/MT)