www.beningpost.com

Guyuran hujan yang begitu deras turun ditengah para puluhan barista yang berpengalaman dalam meracik kopi tubruk. Setidaknya mereka sudah dua tahun menggeluti bagaimana cara meramu kopi tubruk agar mendapatkan cita rasa yang baik.

Tak seperti biasanya wajah para barista dalam mengolah kopi tubruk kali ini terlihat sangat tegang, pasalnya mereka sedang bersaing dengan sangat ketat menghadapi para barista yang sama-sama punya pengalaman minimal dua tahun.

Ketegangan semakin terasa, karena dewan juri yang menilai pun adalah terdiri dari pakar kopi bertaraf nasional, dan bahkan sudah keliling dari berbagai belahan dunia, untuk merasakan racikan kopi yang bagus, sehingga menimbulkan cita rasa yang berkelas.

Memang dalam ajang pertama kali di Indonesia kompetisi menyeduh kopi tubruk yang digelar oleh Coffee Culture bekerjasama dengan tim co-branding Kementerian Pariwisata. Kompetisi bertajuk True Brew Competition diselenggarakan di Courtyard, The Dharmawangsa, Jakarta hari Senin (3/12/2018).

Koordinator dari True Brew Comptetion, Jay Wijayanto mengatakan hari ini para barista ditantang menampilkan jurus dasar atau jurus basic dalam penyajian kopi.

Dikatakan Jay Wiajayanto bahwa animo masyarakat terhadap kompetisi ini begitu besar. Para pesertanya pun sangat antusias, khususnya karena ini kompetisi kopi tubruk pertama di Indonesia bahkan dunia.

Jay juga menjelaskan tujuan digelarnya ajang ini yakni mengangkat lebih jauh lagi kebudayaan kopi Indonesia. “Kompetisi kopi Indonesia layak mendapat tempat terhormat di kebudayaan internasional,” jelasnya.

Begitu antusiasnya para barista yang mendaftar lebih dari 40 orang, namun setelah melalui seleksi yang ketat untuk mengikuti kompetisi ini, sehingga setelah dikurasi berdasarkan latar belakang tentang dunia kopi, prestasi, dan pengalaman mereka di dunia kopi, akhirnya terpilih 32 peserta yang berlaga di kompetisi ini.

Kompetisi yang digunakan dengan sistem gugur, dari 32 peserta bersaing masuk babak 16 besar, kemudian disaring jadi 8 besar. Setelah tersisa 4 orang, barulah digelar penentuan juara 1, 2, 3 dan harapan.

Setiap babak panitia memberikan kopi dalam bungkus tertutup, dan jenis kopi yang berbeda, sehingga dari babak penyisihan sampai final punya tingkat kesulitan yang tinggi.

Dalam kompetisi yang pertama digelar di Indonesia ini berhak menyandang juara pertama Rido Farastiawan, juara kedua Talita Zahwa Dhifanadia, juara ketiga Lucky Prasetya Hidayat dan juara harapan di raih Endrik Wijaya.

(rr/Syam)