www.beningpost.com

Indonesia merupakan negara keempat penghasil kopi di dunia. Satu diantara budaya Indonesia yakni kopi tubruk adalah cara menyeduh kopi yang khas Indonesia, sehingga sudah waktunya diangkat ke kancah dunia melalui berbagai aktivitas.

Untuk itu, pada tanggal 3 Desember 2018 pertama kali digelar kompetisi membuat kopi tubruk bagi para Barista – Indonesia True Brew 2018 – sukses diselenggarakan dengan total peserta 32 Barista.

True Brew Competition adalah kompetisi membuat kopi tubruk pertama di Indonesia yang digelar oleh Coffee Culture (coffeculture.id) yang berkolaborasi dengan tim co-branding Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Koordinator dari True Brew Competition, Jay Wijayanto, mengatakan kompetisi ini bertujuan mengangkat lebih jauh kebudayaan kopi Indonesia. Kopi tubruk adalah cara menyeduh kopi yang khas Indonesia, sehingga sudah waktunya diangkat ke kancah dunia melalui berbagai aktivitas. 

Jay menuturkan, Indonesia True Brew Competition 2018 adalah kompetisi membuat kopi tubruk yang pertama kali di lakukan di Indonesia, bahkan di dunia. Hari ini para barista ditantang menampilkan jurus dasar atau jurus basic dalam penyajian kopi.

Ditambahkannya bahwa saat ini di seluruh dunia terdapat berbagai festival kopi yang berskala sangat besar, seperti di Brazil, Costa Rica dan Ho Chi Minh City, namun belum ada yang mengusung tentang Coffee Culture, atau Kebudayaan Kopi.

Indonesia memiliki ekosistem kopi yang lengkap mulai dari hilir sehingga berpotensi besar untuk menjadikannya sebagai coffee destination dan mendapat tempat terhormat di kebudayaan internasional.

Yuswohady, pakar branding yang juga hadir dalam event tersebut mengatakan Kopi Indonesia haruslah menjadi tuan rumah di negeri sendiri. 

“Kopi Tubruk yang sarat dengan kearifan lokal dan kekayaan budaya Nusantara harus menjadi 'simbol' lifestyle baru di kalangan milenial, yang tak kalah bergengsi dibandingkan Latte atau Frappe," ujar Yuswohady.

Juri yang didapuk untuk menilai kepiawaian para barista ini dalam kompetisi ini pun bukan sembarang orang. Mereka ialah para ahli kopi, yaitu Andreas Andrianto dari Rosso Micro Roaster, Hendri dari ABCD Coffee School, Uji Sapitu dari Rumah Kopi Ranin (R Grader), Laila Dimyati (Q Grader), Ronald Prasanto (Molecular Gastronomy), dan Moelyono Soesilo dari Filosofi Kopi.

Dengan sistem knock out yang diberlakukan kepada peserta, panitia akhirnya berhasil memilih 4 orang finalis Rido Farastiawan, Talita Zahwa Dhifanadia, Lucky Prasetya Hidayat dan Endrik Wijaya.

Talita Zahwa Dhifanadia sempat menarik perhatian ketika berhasil menjadi satu-satunya barista perempuan yang berhasil masuk ke babak final.

Di penghujung lomba, dewan juri akhirnya menetapkan  Rido Farastiawan sebagai juara 1, diikuti oleh Talita Zahwa Dhifanadia di peringkat ke dua dan Lucky Prasetya Hidayat sebagai juara 3, serta juara harapan Endrik Wijaya.

Kompetisi Kopi Tubruk Indonesia True Brew 2018 ditutup dengan peluncuran buku Aroma & Citarasa Kopi Nusantara yang ditulis oleh Uji Sapitu, Tejo Pramono dan Jay Wijayanto.

(rr/Syam)