www.beningpost.com

Di tengah persaingan usaha yang sangat ketat saat ini, khususnya dibidang makanan dan mesin, maka Taiwan gencar melakukan road show ke-9 negara guna mempromosikan pameran bertajuk ‘2019 Food Taipei’ pada bulan Juni 2019 mendatang.

Road show ini difasilitasi oleh Biro Perdagangan Luar Negeri Taiwan dengan memilih 9 kota besar di dunia yaitu Paris, Los Angeles, Bangkok, Sydney, Jakarta, Ho Chi Minh, New York, Tokyo dan Toronto akan mengadakan pertemuan guna mempromosikan pameran untuk menarik minat buyer menghadiri pameran tersebut.

Pameran tahunan besutan Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) dibawah pengawasan Biro Perdagangan Luar Negeri (BOFT) Kementerian Urusan Ekonomi (MOEA) Taiwan, akan menggelar acara '2019 Food Taipei Show' pada tanggal 19-22 Juni 2019 yang akan datang bertempat di Nangang Exhibition Hall 1, Nangang Exhibition Hall 2, dan World Trade Center 1, Taipei.

Acara ini merupakan 5-in-1 Exhibition, yang terdiri dari 'Pameran Makanan Internasional Taipei' (Food Taipei), 'Pameran Peralatan Pengolahan Makanan Internasional dan Pameran Bioteknologi Mesin Farmasi' (Foodtech & Pharmatech Taipei).

Kemudian 'Pameran Industri Kemasan Internasional Taipei' (Taipei Pack), 'Pameran Peralatan Hotel & Katering Internasional Taiwan' (Taiwan Horeca), dan 'Pameran Produk Halal Internasional Taiwan' (Halal Taiwan).

"Kami mengundang importir lokal yang memiliki minat kuat pada rantai industri makanan Taiwan, guna mengunjungi Food Taipei Show pada bulan Juni 2019, yang diyakini akan memicu peningkatan pembelian," kata Danny Liao, Direktur Taiwan Trade Center Jakarta dalam konferensi pers hari Rabu(6/3/2019) di Jakarta.

Danny mengatakan bahwa acara tersebut bertujuan untuk memperkuat pertukaran dan kerja sama antara importir makanan dari luar negeri, mesin pengolahan, pengemasan makanan, makanan Taiwan, serta peralatan perhotelan dan industri halal.

“Selain itu juga memperkenalkan situasi secara keseluruhan, keuntungan, tren masa depan, dan peluang kerja sama industri makanan dan terkait makanan Taiwan ke bisnis local,” paparnya.

Terkait dengan mesin pengolah makanan, Danny menuturkan bahwa Taiwan sangat mendukung revolusi industri 4.0 yang sedang digencarkan oleh Pemerintah Indonesia saat ini.

Menurutnya, kekuatan Indonesia adalah memiliki raw material yang sangat banyak. Tapi Indonesia masih kekurangan teknologi dan mesin. Karena itu dari Taiwan mengharapkan ada suatu kerjasama timbal balik.

"Taiwan membantu Indonesia menyediakan mesin-mesin yang dibutuhkan Indonesia, untuk memproduksi raw material ini menjadi makanan yang siap dikonsumsi. Teknologinya seperti mesin tahu dan susu kedelai, membuat tekstur dan kualitas jadi lebih baik. Mesin Taiwan akan membantu meningkatkan kualitas makanan," ujarnya.

Ditempat yang sama, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman mengaku tertarik untuk menghadiri acara '2019 Food Taipei' tersebut, karena menurutnya banyak inovasi-inovasi Taiwan yang cukup bagus. Baik dari produk makanan jadi, hingga mesin-mesin pengolah makanan.

"Kita akan kesana, karena kita perlu lihat secara langsung. Ada inovasi produk baru, kemudian produksi mesinnya, prosesing, pengolahannya, itu cukup canggih mesinnya. Tadi (presentasi) kita lihat ada mesin otomatis pembuat siomay, kalau kita disini kan masih gulungin satu-satu. Selain itu ingredients Taiwan cukup maju, mulai dari flavour, pewarna, lalu bahan yang lain itu Taiwan cukup banyak," tutur dia.

(rr/Syam)