www.beningpost.com

Dua perusahaan internasional Kohler Asia Pacific Ltd. Dan World Vision International menjalin kerjasama untuk memperbaiki fasilitas sanitasi, membiasakan kebiasaan higienis, dan memperluas akses ke air yang aman diminum.

Sebanyak 443 juta sekolah hilang setiap tahunnya, karena penyakit terkait air. Menurut Global Handwahing Partnership, sebanyak 272 juta diantaranya hanya disebabkan diare saja. Di Indonesia diare adalah salah satu penyebab kematian anak tertinggi.

Mencuci tangan dengan sabun pada saat penting seperti setelah menggunakan toilet dan sebelum makan bisa mengurangi kasus diare secara signifikan.

Didasari hal tersebut, World Vision melalui partnernya di Indonesia, Wahan Visi, dan Kohler Company bergabung dalam pengadaan air bersih, sanitasi, dan higienitas untuk lima sekolah dan taman kanak-kanak di Vietnam, Indonesia, dan Filipina (VIP).

“Kami sangat senang memiliki hubungan yang kuat dengan World Vision selama beberapa tahun,” ujar David Kohler, CEO Kohler Co.

Pada kesempatan ini, David Kohler menjlaskan ini adalah kesempatan untuk membangun kemitraan yang baik, melalui pendekatan multisektor di berbagai Negara guna memperdalam dan meningkatkan dampak baik yang kami upayakan bagi anak-anak dan keluarga di Asia.

Dengan kehadiran Kohler Co. proyek ini akan mengembangkan fasilitas tempat cuci tangan yang inovatif dan ramah untuk anak-anak serta program untuk sekolah dasar di Desa Randoria, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ada lima proyek di Negara VIP yang melibatkan dua sekolah dasar untuk anak-anak usia 6-12 tahun di Provinsi NTT, yakni SDI Niosanggo dan SDK Pisatanaau.

Di sekolah tersebut jumlah toiletnya tidak mencukupi dan anak-anak biasanya buang air secara terbuka. Sumur dan pipa air rusak, taka da tempat cuci tangan dan seringkali tak memiliki air.

“Kurangnya higienitas dan sanitasi berkontribusi secara signifikan pada kasus diare dan penyakit kulit,” papar David Kohler.

Dikatakannya, mulai Oktober 2018 hingga Mei 2019, proyek ini akan membangun dan merenovasi toilet, sumur air, fasilitas cuci tangan, memulai operasi dan mekanisme perawatan serta program untuk mengubah kebiasaan.

Secara keseluruhan, sebanyak 2.811 murid akan memiliki akses dan bisa menggunakan air minum yang aman, toilet yang sudah diperbaiki, fasilitas cuci tangan, serta berpartisipasi pada program-program untuk mengubah kebiasaan, sehingga mempengaruhi kesehatan dan performa mereka di sekolah.

(rr)