www.beningpost.com

Nokia memperingati kesepakatan 5G komersial perusahaan yang ke-30 dengan mengumumkan kontrak baru Nokia dengan A1 dari Austria per tanggal 25 Maret 2019.

Kesepakatan tersebut menunjukkan portofolio kapabilitas 5G Nokia yang luas, yang merupakan satu-satunya cakupan end-to-end yang sesungguhnya di industri yang tersedia di seluruh dunia dari satu penyedia.

Secara keseluruhan, ke-30 kesepakatan komersial tersebut, termasuk 16 kesepakatan dengan penyedia layanan yang namanya telah diumumkan ke publik, menawarkan wawasan tentang kemajuan peluncuran 5G di seluruh dunia dan menunjukkan nilai yang diproyeksikan oleh para operator jaringan dalam teknologi ini.

“Pencapaian ini menandai momen yang membanggakan bagi Nokia sebagai sebuah perusahaan,” tutur Rajeev Suri, President and Chief Executive Officer di Nokia.

Menurut Rajeev Suri, melalui perjanjian ini, yang menciptakan kemitraan baru dan melanjutkan hubungan bisnis yang sudah ada di seluruh dunia, kita dapat melihat janji yang ditawarkan jaringan 5G menjadi kenyataan.

“Banyak dari 30 kesepakatan 5G komersial yang kita rayakan hari ini mencakup beberapa elemen dari seluruh portofolio end-to-end kami seiring para pelanggan kami beralih ke Nokia di setiap tahap siklus investasi 5G mereka,” pungkasnya.

Di saat setiap operator mencari kemampuan untuk dapat dengan cepat menyebarkan kapasitas dan kecepatan 5G baru ke jaringan yang ada, Harri Holma, Nokia Bell Labs Fellow, menjelaskan dalam sebuah blog tertanggal 26 Maret lalu tentang bagaimana radio 5G Nokia dapat disebarkan terlepas dari vendor jaringan 4G yang dipakai.

Dengan portofolio sel kecil dan solusi makro paling komprehensif di industri, beserta transportasi cerdas untuk menghubungkannya, rangkaian produk 5G Nokia dirancang untuk menawarkan fleksibilitas dan kemampuan bagi para operator untuk menyediakan jaringan 5G ke berbagai pengguna akhir.

Dengan perangkat Fixed Wireless Access baru yang diumumkan di ajang MWC 2019, teknologi Nokia dapat menyediakan layanan pelanggan langsung ke rumah pengguna sehingga memungkinkan para operator untuk menghadirkan cakupan lengkap kepada para pengguna akhir, dan memberikan pengalaman pertama jaringan 5G yang sesungguhnya kepada konsumen.

Memperkuat portofolio 5G perusahaan dengan teknologi inti “cloud native” yang sesungguhnya dibandingkan mengevolusi solusi inti saat ini membuat Nokia memiliki fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan utama dari klien.

Kemampuan ini mengartikan bahwa operator dapat menawarkan latensi rendah, throughput tinggi, layanan yang kaya konten, serta dapat mengintegrasikan pengembangan 5G mereka di samping  radio 2G, 3G, 4G dan fixed access network.

“Momentum Nokia dalam kesepakatan 5G menunjukkan bahwa strategi end-to-end Nokia dengan berbagai solusi teknologi dapat berjalan dengan baik,” kata Chris Nicoll, ACG Wireless dan Mobility Principal Analyst.

Mengingat jalur evolusi Nokia yang jelas untuk teknologi ini, Nokia dapat menawarkan kemitraan jangka panjang, dan bukan hubungan vendor transaksional, yaitu suatu pendekatan yang juga berkontribusi terhadap momentum ini.

“Para penyedia layanan yang sedang bertransformasi menuju 5G berada dalam tahap kematangan yang berbeda-beda, dan penting bagi para vendor di pasar ini agar bersiap untuk mendukung perjalanan tersebut seutuhnya, dan bukan hanya sebagian dari perjalanan tersebut,” tutupnya.

(rr)