myhome-indonesia.blogspot.com

Surat Pembaca

Kejadian ini terjadi pada Sabtu (4/2), sekitar jam setengah satu siang. Waktu itu sedang acara keluarga di Puncak dengan mobil. Di dalam mobil ada 4 orang: saya, pacar saya dan dua orang saudara saya yang masih kecil. Mobil yang saya kendarai tertinggal dari keluarga yang lain.

Setelah melewati Masjid At-Ta'awun di sekitaran Ciloto Indah ada jalan yang memisah, menjadi satu arah buka tutup Puncak, dekat Pos Polisi. Tiba-tiba pacar saya memberitahu bahwa dalam mobil saya keluar asap yang sangat mengepul. Dan dari baunya kayak kampas kopling. Makin lama asap makin besar mengepul dari mobil saya.Tidak mungkin dari radiator, mengingat sebelum perjalanan saya sudah mengisi air radiator.

Tak lama kemudian, ada dua orang berpakaian wearpack layaknya montir. Mereka mengendarai motor dan langsung memerintahkan saya untuk menepi karena banyak mobil lewat. Mereka menawarkan bantuan, yang membuat saya heran, niat menolong kok sampai pakaian wearpack segala.

Mendadak tanpa ba-bi-bu kedua orang itu langsung mencoba memperbaiki mobil saya. Mereka beralasan kalau mobil saya bisa terbakar bila tak segera ditangani. Saya sempat menolak karena saya pikir, bukankah kampas rem ketika ban mobil kena air di perjalanan puncak itu biasa mengeluarkan asap karena panas? 

Saya tinggalkan mobil sejenak untuk membeli rokok. Penjaga warung menanyakan kondisi mobil saya. Yang membuat saya terkejut, ia menyuruh saya berhati-hati karena banyak penipuan dengan modus memperbaiki mobil, sekali service bisa mencapai Rp300 ribu sampai  Rp500 ribu. Pantas saja , banyak cairan seperti oli ketika saya mengecek kampas rem. Ternyata modusnya adalah kampas rem yang panas bertemu cairan seperti oli banyak mengepulkan asap seakan-akan mobil kita ada apa-apa atau ingin mogok.

Ketika saya menghampiri mobil, kedua montir gadungan itu sudah beranjak pergi seperti mengetahui kecurigaan saya. Untung mobil belum diapa-apakan.

Untuk itu saya menghimbau pembaca Beningpost yang mengendarai mobil ke arah Puncak harap berhati-hati terhadap asap mengepul dan montir dadakan yang kerap gentayangan. Terpenting, jangan panik.

 

Dimas Agung Satrio 

Mahasiswa Hubungan Masyarakat  

Universitas Indonesia

 

 

 

 

Redaktur: Mubarok