www.beningpost.com

PAPERUN Charity Fun Run 5K (PAPERUN 2019), ajang lari dengan misi sosial untuk mengajak masyarakat peduli terhadap literasi, kembali digelar hari Ahad (23/6/2019) di kawasan Thamrin, Jakarta.

Seperti penyelenggaraan edisi pertamanya pada tahun 2017 lalu, PAPERUN 2019 yang merupakan hasil kolaborasi antara Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas bersama Harian Kompas berhasil mendapatkan animo positif dari masyarakat.

Lebih dari 2.000 masyarakat umum berpartisipasi dalam ajang ini. Jumlah peserta tahun ini meningkat sekitar 60% dari edisi pertama pada 2017. 

Direktur Asia Pulp & Paper Sinar Mas Suhendra Wiriadinata menyatakan bangga melihat adanya peningkatan jumlah peserta PAPERUN 2019 yang antusias bergotong royong meningkatkan tingkat literasi di tanah air.

“Seluruh biaya pendaftaran dari PAPERUN 2019 ini akan didonasikan dalam bentuk buku ke 68 rumah baca, khususnya di empat daerah pascabencana – Nusa Tenggara Barat, Banten, Lampung, dan Sulawesi Tenggara,” ungkap Suhendra.

Menurut Suhendra, sejalan dengan komitmen APP Sinar Mas untuk turut memajukan kehidupan masyarakat di mana kami beroperasi, kami tergerak untuk meningkatkan literasi Indonesia. Keempat daerah ini menjadi target utama donasi tahun ini karena kita perlu memulihkan keadaan infrastruktur, demi masa depan anak-anak di sana.

Managing Director Sinar Mas Saleh Husin menambahkan, PAPERUN menjadi ajang yang baik bagi keluarga besar Sinar Mas dan masyarakat luas untuk saling bersilaturahmi, sekaligus menjalankan aktivitas sosial yakni memperkuat literasi di Indonesia dengan memperkaya ragam dan jumlah koleksi bahan bacaan di rumah baca atau perpustakaan.

PAPERUN 2019 diadakan masih dalam semangat memperingati Hari Satwa Langka dan Hari Buku Nasional yang sama-sama jatuh pada tanggal 17 Mei. APP Sinar Mas melihat korelasi penting antara tingkat literasi dengan tingkat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan kita.

“Oleh karena itu, dalam penyelenggaraannya hari ini PAPERUN 2019 juga mengingatkan masyarakat agar peduli terhadap konservasi satwa liar, terutama tiga satwa kunci Indonesia, yakni harimau, orangutan, dan gajah,” ujar Saleh Husin.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya 30 pelari yang mengenakan kostum simbolis dari ketiga satwa ini. Selain itu, tersedia pula Kids Corner instalasi interaktif yang dapat mengedukasi anak-anak tentang konservasi tiga satwa tersebut sejak dini. 

(rr/Syam)