www.beningpost.com

Ditengah merebaknya berita wabah virus Covid-19, ada yang luput dari perhatian kita, dimana putra terbaik bangsa dari siswa sekolah Internasional Sinarmas World Academy (SWA) berhasil meraih beasiswa di 3 Universitas bergengsi dunia.

Siswa kelas 12 sekolah Internasional Sinarmas World Academy (SWA) Vijjasena Sugiono (Sena), berhasil diterima di 4 universitas anggota Ivy League, Amerika Serikat; Columbia, Princeton, Yale, dan Dartmouth.

Princeton, Yale dan Dartmouth masing masing menawarkan beasiswa penuh, senilai kurang lebih 4 miliar rupiah untuk biaya pendidikannya.

Selain itu, Sena juga diterima di 5 universitas prestisius lainnya: McGill, University of Toronto, Boston University, University of Southern California, dan University of New South Wales.

“Kami sangat bangga dan bersyukur atas pencapaian Sena. Sudah menjadi misi dan komitmen Sinarmas World Academy membangun karakter dan mental anak untuk meraih pencapaian terbaik melalui pendidikan holistic," ungkap Deddy Djaja Ria selaku General Manager dari sekolah Sinarmas World Academy.

Deddy menyatakan, selalu mendoakan Sena sukses dalam melanjutkan pendidikannya dan dapat terus menjadi sosok yang berkarya dan berkontribusi untuk Indonesia dan juga dunia.

Dalam dunia pendidikan, Ivy League dikenal sebagai asosiasi universitas prestisius di Amerika Serikat dengan tingkat penerimaan mahasiswa dibawah 10%. Anggotanya juga sering disebut Ancient Eight (Delapan sekolah lama).

Terdapat delapan anggota universitas yang masuk kategori Ivy League yang dianggap memiliki kesempurnaan akademis, dan elitisme akademis, yaitu University of Pennsylvania, Columbia University, Yale University, Princeton University, Brown University, Dartmouth University, Cornell University, dan Harvard University.

“Hampir semua aplikasi yang diterima universitas Ivy League mempunyai nilai akademi yang cemerlang, bahkan hampir sempurna. Nilai saja tidak akan cukup untuk memenangkan persaingan penerimaan Ivy League,” Jelas Stanislav, guru pembimbing SWA. 

“Universitas mengharapkan murid dapat mendemonstrasikan sikap proaktif, kepemimpinan, tanggung jawab sosial, visioner dan kemampuan berorganisasi. Semua ini harus dipupuk dan dibina secara konsisten dengan komitmen penuh dari murid, sekolah dan orangtua. Hasil akhir dari pembinaan dan perancangan yang matang akan terlihat dalam portofolio aplikasi murid,” tambah Stanislav. 

Sena berhasil membuat portofolio gemilang melalui berbagai kegiatan positif yang konsisten, salah satunya Letus Club. Sena menjadi co founder dari inisiatif ini dan berhasil menggalang dana membantu panti jompo mengadaptasi teknologi pencahayaan tenaga surya. Sena bahkan sengaja mengambil kursus teknik untuk melakukan instalasi tenaga surya di panti-panti jompo ini. 

“Memiliki tujuan itu sangat penting. Saya sangat tertarik dengan energi terbarukan. Pada tahun 2050, saya harapkan seluruh dunia sudah mendapatkan listrik, dan menjadi tujuan saya untuk memastikan 50% dari listrik yang tersedia di dunia sudah menggunakan energi terbarukan,” jelas Sena mengenai pentingnya korelasi antara tujuan dan kegiatan yang dia tekuni.

Prestasi Sena sendiri luar biasa, beberapa kali memenangkan kejuaraan akademis seperti: 9th Best Scholar World Scholars' Cup Final Round, Australian National Chemistry Quiz High Distinction of Excellence - Indonesian Top Scorer, Singapore International Mathematics Olympiad Contest Overall Runner Up dan University of Gajah Mada National Mathematics Competition Top 60.

(rr/Syam)