www.beningpost.com

Sebagai populasi terbesar di Indonesia, orang muda selalu berpartisipasi di dalam setiap peristiwa besar sejak era kolonialisme. Orang muda di setiap generasi memiliki tantangan yang berbeda-beda dan berhasil melaluinya.

Saat ini, orang muda di Indonesia dihadapkan oleh kehadiran teknologi yang telah mengubah interaksi sosial dan masalah kesehatan dengan adanya pandemi Covid-19 yang menghasilkan situasi ekonomi yang lebih buruk. Tantangan-tantangan ini mempengaruhi kehidupan orang muda Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung.

 Ratu Dyah Ayu Widyaswari selaku Executive Director of We The Youth mengatakan, sejak awal pandemi, dampak kesehatan dan non-kesehatan pada orang muda terbukti signifikan. Pemahaman umum tentang dampak-dampak ini dan peran orang muda dalam menciptakan solusi sangat penting dalam respon terhadap pandemi.

“Jumlah yang cukup besar menjadi keunggulan orang muda di Indonesia dibandingkan dengan rata-rata jumlah orang muda yang ada di negara lain di dunia. Orang muda Indonesia diharapkan mampu membuktikan kemampuan mereka di tengah pandemi ini, dengan tetap menjadi kontributor utama dari bonus demografi di Indonesia,” ujar Widyaswari.

No Sleep For Weekend Online Conference 2.0, ruang diskusi virtual yang merupakan kerjasama antara Dyandra Promosindo dan We The Youth kembali diselenggarakan dengan membahas topik mengenai harapan dan optimisme mengenai industri kreatif Indonesia di tengah pandemi Covid-19 dari sudut pandang pemerintah, akademisi maupun praktisi, baik sebagai unit usaha maupun individu.

Memperingati ‘bulan kreatif’ yang jatuh pada bulan Maret silam, para pelaku industri musik dan film telah mempersiapkan diri untuk kembali memberikan hiburan. Dampak dari Pandemi Covid-19 telah dirasakan oleh para pelaku di industri tersebut, terutama bagi orang muda yang baru memulai kariernya.

Walaupun bekerja di industri kreatif, mereka dituntut untuk merealisasikan imajinasi agar tetap produktif menghasilkan karya. Harapan kembali muncul saat pemerintah telah memulai program vaksinasi sehingga bisa mengembalikan keadaan seperti sebelum pandemi.

No Sleep For Weekend 2.0 pada Jumat (30/4/2021) kemarin, turut hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno. Dalam sesi keynote speech Sandiaga Uno mengatakan bahwa We have golden generation sekarang yang usianya antara 17-35 tahun, yang mendominasi lebih dari 50% populasi Indonesia atau yang disebut bonus demografi. Bonus demografi ini adalah satu hal yang perlu kita manfaatkan.

Sandi mengajak, mari kita pastikan bahwa justru pandemi ini dapat mengakselerasikan proses kita menjadi negara maju. Kami akan terus mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan serta kreatifitas melalui discussion, interactive session dan peningkatan ekosistem kreatif di Indonesia.

“Melalui acara ini kami harap untuk dapat berdiskusi untuk menghasilkan pemikiran menghasilkan solusi-solusi baru yang bermaanfaat serta berharga bagi perumusan kebijakan-kebijakan pemerintah, dunia usaha, bisnis dan komunitas.” ucap Sandi.

Sebagai seniman dan musisi, Sirin Farid Stevy telah mentranformasikan karyanya selama pandemi. Sirin mengatakan bahwa “Pandemi ini merupakan bless in disguise untuk para insan kreatif. Selain itu sekarang ini challenge utama kita adalah adanya bonus demografi yang dibarengi dengan era digital yang saat ini tidak memiliki batas fisik, kemudian banyaknya lalu lintas informasi, ideologi, pengetahuan jadi semakin sibuk. Tantangan di industri musik selalu ada terutama dalam mengekspresikan diri, jadi dengan adanya berbagai informasi dan ideologi saat ini diharap dapat menjadi inspirasi dalam berekspresi dalam bermusik.” jelas Sirin, Penggagas Event Virtual ‘Distancing Festival’.

Pada sesi ketiga hadir salah satu sutradara terbaik di Indonesia, Aditya Gumay yang berbagi pengalaman orang muda untuk berkarya di industri film.

“Di era sekarang ini, banyak anak muda yang dengan instant bisa menjadi film maker, tidak ada yang salah dengan hal itu, hanya saja bagi orang muda saat ini yang mau menjadi creator yang mumpuni harus benar- benar belajar secara teknis dan mengasah taste atau cita rasa. Teknis bisa dipelajari tapi cita rasa perlu proses panjang untuk mengolah kreatifitas kita menjadi sesuatu yang perlu dipertanggung jawabkan.” jelas Aditya, Founder Sanggar Ananda & Teater Kawula Muda.

Sementara Morgan Oey, Aktor Indonesia juga menjelaskan bahwa lebih memilih menyikapi secara positif terhadap kondisi yang berubah saat ini,

“Saya selalu berusaha positif hadapi semua hal yang ada dan berusaha secepat mungkin bisa mengadaptasi apapun itu, terbukti dengan adanya kondisi ini terlepas banyak yang memang hilang, tapi banyak cara baru juga yang telah ditemukan, jadi Saya selalu mencari hal baik dalam setiap kondisi. Saya percaya dengan semangat #CANTSTOPME perkembangan industri kreatif juga pastinya akan berkembang pesat, karena pelakunya industrinya tidak pernah kehilangan akal dan kreatifitas, serta tidak pernah sepi peminat. Hal ini membuat insan kreatif nya bisa terus semangat menghasilkan karya baru.” ucap Morgan.

Selama pandemi aktivitas fisik serba terbatas. Namun  untuk orang muda pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan perlu terus digali. Abynprima Rizki, Convention Manager Dyandra Promosindo mengatakan bahwa “Kolaborasi Dyandra Promosindo dengan We The Youth melalui No Sleep For Weekend 2.0 kali ini diikuti oleh lebih dari 900 peserta terdaftar. Meskipun dilaksakan secara virtual dan peserta berada di lokasi yang berbeda-beda acara ini diharapkan dapat tetap bisa meningkatkan kapasitas diri, sekaligus membangun jejaring sosial. Melalui No Sleep For Weekend 2.0 kali ini, mereka menambah pengalaman dan ilmu dengan bertemu para pembicara dari banyak bidang.” jelas Abynprima.

Untuk informasi lebih lanjut seputar acara ini, kunjungi official account Instagram di akun @nosleepforweekend dan tayangan ulang seluruh acara No Sleep For Weekend Online Conference dapat dilihat pada situs web www.nosleepforweekend.com.

(rr/Syam)