www.beningpost.com

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 6 September 2021 di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema yang dibahas kali ini adalah “Sejahtera Lewat Dunia Digital”.

Program kali ini dipandu oleh Sinta Pramucitra sebagai moderator dengan menghadirkan empat narasumber, yang terdiri dari pemengaruh (influencer), Jessicha Alexy; Digital Enthusiast dan Creative Director of INNN Studio, Addit Ali; relawan TIK Kolaka, La Ode Aris Saputra; dan Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi, Hajriana Ashadi. Pada webinar kali ini diikuti oleh 684 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi.

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden. 

Menurut Jessicha, agar sukses berbisnis daring, deskripsikan produk dengan jelas, bangun kepercayaan pelanggan, dan tawarkan harga yang kompetitif. Selain itu, jangan lupa untuk mengelola laman, memperhatikan pengemasan, cara pembayaran, dan pengiriman produk dengan baik.

Sedangkan Addit mengatakan, sebelum memulai bisnis digital, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain riset pasar, produk, dan kecocokan produk dengan pasar. Pahami juga platform yang digunakan, konten, serta interaksi dan transaksi bisnis atau usaha kita.

Sementara La Ode Aris menyatakan, perkembangan digitalisasi harus dipahami dengan baik lewat pengetahuan TI agar kita mampu mengintegrasikan pekerjaan, jasa, atau bisnis dengan TI. Dengan begitu, kita bisa berpartisipasi di era digital. Tak hanya sebagai konsumen impulsif, tetapi juga sebagai produsen yang kreatif dan produktif.

Adapun Hajriana mengatakan, hak cipta termasuk dalam hak kekayaan intelektual bersanding dengan hak merek dan hak paten, yang diatur dalam UU No. 28/2014 tentang Hak Cipta. Fungsinya adalah untuk melindungi pencipta atau pemegang hak cipta atas nilai ekonomi karya atau produk yang dihasilkannya. Untuk menghindari pelanggaran hak cipta, kita mesti mencantumkan sumber saat menggunakan karya orang lain dan tak mengkomersilkannya.

Selanjutnya, moderator memandu sesi tanya jawab yang disambut antusias dengan beragam pertanyaan menarik dari para peserta. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. 

Salah satu pertanyaan menarik peserta adalah tentang bagaimana meyakinkan generasi lebih tua untuk beralih ke bisnis dunia digital. Narasumber menjelaskan bahwa kita harus memahami dulu bisnis digital dan berusaha meraih keberhasilan dalam bisnis digital. Berikan bukti dari keberhasilan pencapaian-pencapaian kita kepada mereka.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

(rr/Syam)