www.beningpost.com

Richard Henshall, Senior Manager, Ansible Product Management mengemukakan, salah satu hal terbaik yang bisa dilakukan organisasi untuk mentransformasi operasional mereka adalah juga salah satu dari hal yang sering kali enggan dilakukan: yaitu benar-benar merangkul otomatisasi.

Kebanyakan organisasi memiliki beberapa otomatisasi dalam lingkungan mereka, namun untuk benar-benar efektif, inilah saatnya untuk mengotomatisasi semua hal.

Tantangan pertama otomatisasi: Kepercayaan

Tantangan besar pertama dari otomatisasi adalah kepercayaan. Bukan dalam hal “apakah saya percaya rekan kerja saya,” tapi mempercayai apa yang kita lakukan dengan otomatisasi.

Sampai Anda memulai proses otomatisasi, akan ada orang-orang yang meragukan hal ini. Bagaimana kita mengetahui apa yang sedang dijalankan, siapa yang menjalankannya, dan dimana hal tersebut dijalankan?

Yang terpenting, apa yang akan terjadi jika ada sesuatu yang salah? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang sahih, tapi perhatikan bahwa kita tidak mempertanyakan hal yang sama untuk proses yang sedang dijalankan secara manual dan juga rentan mengalami gangguan setiap kali proses tersebut dijalankan.

Otomatisasi memungkinkan kita untuk memperbaiki dan meningkatkan cara menyelesaikan tugas, tugas satu kali memberikan peluang baru kesalahan setiap kali dilakukan. Tapi karena kita "selalu" melakukannya, orang merasa lebih nyaman.

Jadi tantangan terbesar bukan pada hal teknis – walaupun otomatisasi sifatnya sangat teknis. Tantangannya ada di orang-orangnya. Menumbuhkan kepercayaan pada hal yang Anda lakukan dan mulailah sehingga Anda bisa memenuhi target Anda.

Kualitas di mana saja, otomatisasi di mana saja

Kita seringkali terbiasa dengan pemikiran bahwa kita bisa melakukan pengujian dan validasi untuk pengembangan dan rilis software. Perusahaan sudah mengerahkan banyak sumber daya untuk praktik gabungan integrasi berkelanjutan (continuous integration/CI) dan penggelaran berkelanjutan (continuous deployment/CD), serta pengujian untuk memutuskan kesiapan untuk diluncurkan. Kini kita bisa memperluas hal tersebut ke lingkungan IT yang lebih besar.

Industri lain sudah menjalani transformasi seperti ini dengan cara lain. Mobil, perangkat, dan manufaktur jenis apapun sudah melewati proses cermat standarisasi dan otomatisasi.

Dalam 10-15 tahun terakhir, transisi IT tersebut menjadi semakin penting, karena komputasi menjadi semakin penting. Karena semua yang kita lakukan semakin terhubung maka kita harus mengubah ekspektasi kita terhadap bagaimana suatu hal dilakukan.

Dan segera setelah satu area atau satu kelompok meningkatkan satu proses, grup berikutnya ingin langkah selanjutnya menjadi lebih baik juga. Ini kembali ke paralel yang sama dalam otomatisasi software. Ini tentang cara bisa tetap mendapatkan efisiensi, mendapatkan lebih banyak keuntungan atau benefit dari yang kita lakukan.

Otomatisasi dari hybrid cloud ke edge

Perusahaan juga mencari cloud hybrid untuk mengubah TI mereka, tapi Anda tidak bisa benar-benar berbicara mengenai cloud tanpa otomatisasi. Dua hal ini sangat berkaitan satu sama lain.

Beberapa orang mungkin secara sinis mengatakan bahwa cloud hanyalah pusat data terkelola saat Anda memanfaatkan hardware dan pengadaan dari luar. Tapi mereka mengabaikan atau mengesampingkan nilai komputasi cloud, yaitu kemampuan untuk bekerja dengan platform umum dan sepenuhnya memanfaatkan Infrastructure as Code (IaC). Kemampuan untuk mengotomatisasi semua hal yang selama ini dilakukan di tempat sendiri secara manual, atau memberkaskan tiket dengan layanan terkelola untuk melakukan hal tersebut.

Tanpa otomatisasi, Anda kehilangan keunggulan cloud computing pada skala nyata apapun. Dan saat kita melihat masa depan komputasi dan pentingnya komputasi edge, otomatisasi bahkan jadi lebih penting.

Saat kita masih memilah apa arti “komputasi edge” – jika Anda tanyakan kepada 10 orang apa hal itu sekarang, maka Anda akan mendapatkan 11 jawaban – memiliki kemampuan untuk mengelola edge dan perangkat Internet of Things (IoT) yang jumlahnya ratusan atau ribuan (lebih) tidak hanya mensyaratkan otomatisasi, tapi membutuhkannya. Kita tidak bisa memanfaatkan semua fungsi yang diberikan cloud dan komputasi edge tanpa mengadopsi dan merangkul kemampuan baru untuk mengelola mereka.

Untuk memanfaatkan secara penuh semua kemampuan ini, kita membutuhkan konsistensi dalam platform operasional, inilah alasan kenapa kita mulai melihat teknologi seperti Kubernetes meluas ke edge. Namun kita masih harus mengotomatisasi hingga akhir untuk hal spesifik dari yang kita lakukan.

Baik Cloud atau Edge, konsistensi adalah kuncinya. Kita harus memberikan konsistensi platform melalui alat dan kemampuan di semua lokasi sehingga mereka yang menggelar aplikasi menggunakan perangkat tersebut dan mesin terhubung di tempat tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka, dan tidak tergantung pada upaya untuk memahaminya, juga cara menggelar, cara mengelola dan cara mengkonfigurasinya.

Kita sudah mengotomatisasi semua hal, sekarang apa?

Seperti apa masa depan terotomatisasi? Siapa yang terlibat dan keuntungan apa yang akan kita saksikan?

Kesalahan umum saat organisasi memulai upaya otomatisasi mereka adalah berpikir bahwa  otomatisasi hanya menguntungkan orang-orang yang melakukan hal tersebut. Meskipun hal ini benar, otomatisasi menjadi bener-benar kuat saat Anda menawarkan otomatisasi Anda ke tim lain.

Pikirkan alasan kenapa cloud sudah berhasil dalam hal yang mereka tawarkan. Tawarkan layanan tersebut, tawarkan dengan baik. Jadikan kegiatan mengkonsumsi sebagai, atau lebih penting, dari kegiatan menyediakan.

Untuk benar-benar memperluas otomatisasi, untuk memberdayakan dan mengotomatisasi organisasi, Anda harus memberikan dukungan bagi orang untuk mengotomatisasi, menyediakan kebutuhan mereka, dimana mereka membutuhkannya, tanpa hambatan yang tidak perlu. Saat Anda mulai gerakan tersebut dari individu, keluar ke tim, dan kemudian ke organisasi yang lebih luas, merekalah yang harus dilibatkan.

Dengan demikan, jawaban mudah pertanyaan “siapa yang harus dilibatkan?” adalah “semua orang yang ingin atau harus dilibatkan.”

Inilah saatnya Anda mulai melihat keuntungan lebih besar, mengotomatisasi lebih banyak dari ujung ke ujung, lebih banyak hubungan antar kelompok yang sebelumnya terdiskoneksi. Langkah-langkah tersebut saat ini menjadi tantangan karena lebih hemat biaya atau dibenarkan. Dan ternyata, keuntungan melakukan hal tersebut lebih nyata karena langkah-langkah di seputarnya juga dilakukan. Hasilnya mungkin lebih bisa dilihat.

Apakah Anda ingin meningkatkan efisiensi waktu penyediaan. Bereaksi atau merespon situasi yang tidak hanya “menyalakan lampu” atau latihan saat ada kebakaran. Bisa bereaksi atau merespon kebutuhan bisnis, menyediakan kemampuan dengan lebih cepat. Atau hanya ingin mengurangi risiko dan mengurangi kesalahan yang bisa merugikan finansial yang mungkin terjadi karena orang terkadang membuat kesalahan.

Otomatisasi menjadi hal yang memungkinkan hal tersebut dan bagian dari apa yang diharapkan, alih-alih hal yang bagus untuk dimiliki. Anda bisa proaktif dengan otomatisasi Anda dan apa yang Anda otomatisasi, daripada hanya reaktif terhadap kurangnya otomatisasi.

Masa depan yang terotomatisasi adalah mengotomatisasikan “semua hal” yang dapat, yang seharusnya bisa, atau yang harus diotomatisasi sehingga orang bisa melakukan hal yang lebih bernilai yang dibutuhkan bisnis untuk sukses.

(rr)