www.beningpost.com

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 23 September 2021 di Mamuju, Sulawesi Barat.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Berantas Radikalisme Melalui Literasi Digital”.

Program kali ini menghadirkan 476 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Fact-Checker Tempo, Zainal Ishak; dosen Hubungan Internasional UNIFA, Kardina Karim Hamado; AMSI Sulsel, Herwin Bahar; dan pemengaruh, Yoland S Pratama. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Septi Wulandari.

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.

Adapun pembuka sesi materi adalah Yoland S Pratama menyarankan, pikirkan ulang sebelum memutuskan untuk berkomentar di media sosial. Tips T-H-I-N-K yakni true, helpful, inspiring, necessary, dan kind menuntun agar pengguna media sosial memanfaatkan secara positif. 

Selanjutnya, Zainal Ishak menilai, pengguna internet di Indonesia sangat banyak dan terpapar beragam informasi, tetapi tanpa literasi memadai. “Jika ada informasi viral, bisa dicek dulu di sejumlah media atau cekfakta.com,” terangnya. 

Kardina Karim Hamado sebagai pemateri berikutnya menyatakan, literasi digital berperan meningkatkan budaya kritis dengan kecakapan analitis dalam memahami konten provokatif di media sosial.

“Cerdas mengolah informasi dapat mengurangi kasus terorisme siber dan radikalisme,” pungkasnya.

Sebagai pemateri penutup, Herwin Bahar menyampaikan, banyak aplikasi daring sengaja dibuat dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mempermudah melakukan serangan siber.

“Keamanan siber diselenggarakan oleh individu, kolektif, maupun negara. Jadi, keamanan siber merupakan tanggung jawab bersama,” tegasnya. 

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiasme dari peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, sekaligus edukatif. 

“Bagaimana cara membedakan suatu akun media sosial yang sudah terpapar radikalisme atau tidak?” tanya Aditya Sigit, salah seorang peserta webinar.

Kardina Karim Hamado menjawab, generasi milenial saat ini memiliki kemampuan yang lebih bagus dalam menemukan realitas ataupun dalam mengolah informasi.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

(rr/Syam)