www.beningpost.com

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 23 September 2021 di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Rebut Peluang di Dunia Digital”.

Program kali ini menghadirkan 606 peserta serta empat narasumber yang terdiri dari pengusaha dan peneliti, Hans Gilang Nuansa; pemengaruh, Uswah; dosen, Dody Kurniawan; serta Lembaga Abdi Masyarakat & Aktivis Sosial, Hasnan Ladopura.

Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Debi Glen Firmansyah. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital '' di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.

Kemudian, sesi materi dibuka oleh Hans sebagai pemateri pertama yang mengatakan, era revolusi industri 4.0 memudahkan komunikasi, literasi, bisnis, finansial, dan transaksi. Berbagai kemudahan tersebut harus dilihat sebagai peluang yang memungkinkan kita tumbuh berkembang.

“Penguasaan keterampilan dan kecakapan di bidang IT mutlak dibutuhkan untuk beradaptasi di tengah transformasi, tuntutan kualitas SDM, ketatnya persaingan, serta cepat dan dinamisnya kehidupan digital,” pungkasnya.

Berikutnya, Uswah mengatakan, dalam memanfaatkan peluang di dunia digital dengan mengikuti perkembangan teknologi, etika digital mesti kita pegang teguh agar tak merugikan kita. Beberapa caranya adalah dengan menyaring informasi sebelum membagikan, menjaga kesopanan, privasi dan data diri serta menghindari hoaks. 

Sebagai pemateri ketiga, Dody menuturkan, penerapan keragaman budaya dalam dunia digital kerap menghadapi permasalahan benturan budaya.

“Penerapan prinsip multikulturalisme harus disertai upaya saling menghargai, menjaga kerukunan, menghormati, dan mengedepankan falsafah humanistik individu ketimbang sosial kolektif,” urainya.

Adapun Hasnan mengatakan, dengan menjaga identitas dan data diri di media sosial, kita akan mampu menghindarkan kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Penting juga untuk menyalurkan aktivitas positif di internet agar terbentuk jejak digital dan citra diri yang baik dalam kehidupan keseharian kita.

Selanjutnya, moderator memandu sesi tanya jawab yang disambut beragam pertanyaan menarik dari para peserta. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan edukatif. 

Salah satu pertanyaan menarik peserta adalah tentang apakah perundungan siber sudah jadi budaya berinternet kita seperti tercermin dalam fenomena Saiful Jamil. Narasumber menjelaskan bahwa public figure adalah tokoh idola yang diikuti perkataan dan perbuatannya. Karenanya, masyarakat yang kecewa atas tindakan tak sesuai sang idola, melampiaskannya dalam bentuk perundungan siber. Ini cermin kepengecutan kita yang berlindung di balik anonimitas dunia maya dan semestinya harus ditinggalkan.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

(rr/Syam)