www.beningpost.com

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 6 Oktober 2021 di Gowa, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Menjadi Masyarakat Digital yang Pintar”.

Program kali ini menghadirkan 615 peserta serta empat narasumber yang terdiri dari Presiden Direktur Jawa Ad Marketing Communication, Mufid Wahyudi; dosen dan konsultan keuangan, Hasdiana S; praktisi hukum, Erna St Nursiyah; serta pemengaruh (influencer) dan kreator konten, Kevin Horax.

Adapun moderator adalah Noni Arnee. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550  peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.

Membuka sesi materi, Mufid Wahyudi hadir memberikan beberapa kunci sukses di lokapasar atau marketplace, antara lain fokus terhadap kepuasan konsumen serta memberikan respons yang cepat dan jujur.

“Deskripsikan kondisi produk dengan jelas dan jujur, sehingga pelanggan tahu kelemahan dan kelebihannya,” tuturnya. 

Selanjutnya, Kevin Horax mengatakan, kecerdasan merupakan salah satu hal krusial dalam menjalankan bisnis daring yang beretika, sehingga pembeli dan penjual dapat mewaspadai segala bentuk kejahatan di dunia digital.

“Dengan kecerdasan yang memadai, penjual dan pembeli juga akan mampu menghindari tindakan yang merugikan satu sama lain,” tandasnya.

Sedangkan Hasdiana mengimbau untuk selalu menggunakan aplikasi terpercaya dan memiliki fitur-fitur keamanan yang canggih. Selain itu, selalu pantau notifikasi dari setiap transaksi. “Jika ada notifikasi yang tidak diketahui, segera laporkan,” saran dia.

Adapun Erna St Nursiyah menjelaskan, tanda tangan digital adalah proses otentikasi keabsahan pemilik identitas yang dilindungi dengan proses kriptografi. “Alhasil jaminan keamanannya sangat baik dan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik,” ucapnya. 

Selanjutnya, Noni Arnee selaku moderator memandu sesi tanya jawab yang disambut hangat oleh peserta. Dalam kesempatan tersebut, peserta dipersilahkan mengajukan pertanyaan kepada para narasumber. 

“Bagaimana jika terjadi pemalsuan dokumen, yaitu tanda tangan digital, sementara payung hukumnya belum terlalu kuat?” tanya Hendri, salah satu peserta kegiatan Literasi Digital.

Erna St Nursiyah menekankan pentingnya kehati-hatian sebelum menggunakan aplikasi tanda tangan digital. “Jangan melakukan tanda tangan digital sembarangan kecuali Anda mendaftarkan pada layanan berkekuatan hukum yaitu yang sudah advanced dan qualified, di mana ada lembaga penyelia yang akan meverifikasi kebenarannya,” bebernya. 

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

(rr/Syam)