www.beningpost.com

Sebanyak 621 peserta di Makassar, Sulawesi Selatan mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” dengan pembahasan tema “Pintar Optimalkan Aplikasi Percakapan” (12/10/2021).

Program Literasi Digital ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. 

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari alumni penerima beasiswa luar negeri Kominfo RI, Umar Abdul; Project Officer Center for Digital Society (CfDS), Sri Handayani Nasution; Budayawan Muda Sulawesi Selatan, Abdi Mahesa; dan Putri Indonesia Digital dan Sosial Media 2020-2021, Dianissa Scheherazade Rachman.

Adapun sebagai moderator adalah Richard Lioe. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.

Selanjutnya, Umar sebagai pemateri pertama menyampaikan berbagai aplikasi perpesanan dari Telegram hingga WhatsApp memiliki variasi fitur yang cocok bagi tiap kalangan tertentu.

Umar mencontohkan, WhatsApp paling umum digunakan, sedangkan Telegram cocok dipakai oleh organisasi atau komunitas besar. Beberapa tips menggunakan WA, antara lain dengan mengatur privasi, otentikasi dua langkah, gunakan generator pesan otomatis, hingga cadangkan pesan secara berkala di Google Drive.

Berikutnya, Sri mengatakan, cermat merespon atau mengakses informasi di internet penting dilakukan agar kita tak hanya sekadar asal menyebar pesan. Saring pesan yang masuk atau diakses, jika bermuatan negatif semisal pornografi, hentikan penyebarannya.

“Seleksi dan analisis informasi sesuai netiket, jangan rugikan pengguna internet lain, hormatilah privasi, dan bentuk citra diri yang positif di dunia maya,” pesannya.

Pemateri ketiga, Abdi menyatakan, bahasa-bahasa yang kini digunakan di media sosial dapat mengancam bahasa Indonesia dan menghilangkan rasa sopan santun terhadap orang lain. Remaja kurang mengenal bahasa baku dan kesantunan dalam pemilihan kata sehingga rawan menimbulkan perselisihan sesama warganet akibat kesalahpahaman.

“Gunakan bahasa secara baik dan benar untuk menjaga kehidupan dunia maya yang harmonis,” kata dia.

Adapun Dianissa, sebagai pemateri terakhir mengatakan, perpindahan tren berbagai aktivitas kehidupan masyarakat ke ranah digital mengharuskan penguasaan kemampuan mengelola keamanan digital untuk menghindari ancaman digital yang kerap mengintai.

“Terapkan tips internet sehat seperti menggunakan internet untuk menambah pengetahuan, pahami waktu dengan tepat, kenali batasan, hindari permusuhan, tinjau ulang pesan yang hendak kita sebar, dan bijaklah memaksimalkan internet untuk memberi dampak positif,” jelasnya.

Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Salah satu pertanyaan menarik peserta adalah tentang bagaimana etika jurnalis dalam pemberitaan yang baik.

Narasumber menjelaskan bahwa jurnalis harus objektif dan sesuai realitas agar tak bias dalam pemberitaan. 

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

(rr/Syam)