www.beningpost.com

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” pada 14 Oktober 2021 dilaksanakan secara virtual di Bone, Sulawesi Selatan. Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.

Adapun tema kali ini yang dibahas adalah “Ayo Kampanyekan Bangga Budaya Indonesia di Internet”.

Program kali ini menghadirkan 341 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Bone, A. Nur Aisyah Rusnali; Tenant Relation dan pemengaruh (influencer), Julmaharani Abdullah; penulis dan dosen Universitas Islam Makassar (UIM), Anli Hukmah; serta Mafindo, Andi Fadli.

Adapun sebagai moderator adalah Arie Mega Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.

Selanjutnya, Aisyah sebagai pemateri pertama mengatakan, generasi alfa yang lahir dan tumbuh di era kemajuan digital pada tahun 2010-2025, sangat terkait serta hidup berdampingan dengan teknologi canggih. Pemikiran mereka juga dinilai lebih maju dan terbuka dari generasi sebelumnya.

“Sebagai penentu masa depan, generasi alfa sangat perlu menguasai kecakapan digital dari mulai mengoperasikan perangkat teknologi sampai mengembangkan kreativitas digital berdaya saing ekonomi,” ujar Aisyah.

Berikutnya, Julmaharani mengatakan, media sosial memiliki dampak negatif seperti mengurangi interaksi langsung, menimbulkan kecemburuan sosial, hingga mengganggu kesehatan mental. Penggunaan media sosial secara bijak perlu dilakukan untuk menghindari dampak negatif tersebut.

“Penting untuk membagikan informasi yang tepat dan menebarkan motivasi serta ide-ide kreatif,” ungkapnya.

Sebagai pemateri ketiga, Anli menyatakan, bangsa kita memiliki nilai-nilai luhur khas yang membudaya di masyarakat seperti gotong-royong, tolong-menolong, ramah, santun, toleran, dan peduli sesama. Nilai-nilai tersebut mesti dipertahankan, salah satunya lewat literasi media digital.

“Ini sesuai dengan fungsi media sebagai sarana persuasi, transmisi budaya, pendorong kohesi budaya, dan pewarisan sosial,” katanya.

Adapun Andi Fadli, sebagai pemateri terakhir mengatakan, internet sehat bermanfaat untuk melindungi privasi dan informasi pribadi, membuat aktivitas di dunia maya lebih nyaman, serta menghindari ancaman kejahatan siber. Pembentukan kebiasaan berinternet sehat mesti dilakukan sedini mungkin sejak dari lingkungan keluarga.

“Orang tua perlu mendampingi serta membimbing aktivitas anak ke arah positif dengan memanfaatkan berbagai fitur pengamanan dan penyaringan konten negatif di media sosial,” pesannya.

Acara berikutnya adalah sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Sesi ini disambut hangat dengan beragam pertanyaan menarik dari para peserta. 

Salah satu pertanyaan menarik peserta adalah tentang bagaimana perkembangan generasi alfa dalam berinternet di tengah karakter warganet kita yang kurang sopan. Narasumber menjelaskan bahwa ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi kita untuk mendampingi mereka berinternet agar terbentuk karakter positif dan lebih baik dari generasi sebelumnya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. 

(rr/Syam)