www.beningpost.com

Sebanyak 924 peserta mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 23 November 2021 di Sidrap, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Jadi Penjelajah Wisata, Bangga Budaya Indonesia”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari CEO Monoclue Media Creative Ibnu Faisal; Pemilik Bisnis & Kreator Konten Digital Junissa Melvian; Former Senior Partnership Sponsorship LOKET (Gojek Group) Namiranda; dan CEO PT Palapa Digital Elektronik Indonesia Aly Hasny.

Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Nina Izwan selaku Presenter TV. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Acara dimulai dengan sambutan video Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama adalah Ibnu Faisal mengatakan, perkembangan teknologi digital membuka banyak peluang bisnis daring lewat berbagai platform perniagaan digital. Profesi terkait bidang teknologi, informasi, dan komunikasi digital pun kian dibutuhkan.

“Untuk bisa beradaptasi dan bertahan di era digital, kita harus mampu berpikir kritis, kreatif, solutif hingga fleksibel secara kognitif,” paparnya.

Berikutnya, Junissa Melvian mengatakan, memberikan apresiasi pada karya orang lain harus dimulai dari diri sendiri. “Sikap saling menghargai akan menghindarkan kita dari perundungan siber, konflik sosial, dan hal-hal negatif lain di dunia maya,” ujarnya.

Sebagai pemateri ketiga, Namiranda menuturkan, masyarakat kita memiliki kekayaan budaya baik berupa produk lokal, pariwisata, kuliner hingga festival seni-budaya. Kekayaan ini bisa dikemas sebagai konten menarik dan disebarkan melalui berbagai platform media sosial. “Kebudayaan itu harta yang berharga dan manusia yang memegang kuncinya,” ungkapnya.

Adapun Aly Hasny, sebagai pemateri terakhir mengatakan, kesadaran pengamanan data digital kita masih rendah sehingga banyak celah pencurian dan penyalahgunaan data pribadi yang dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab.

“Untuk meminimalisir resiko ancaman siber, jangan umbar data dan informasi pribadi di dunia maya,” jelasnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Antusiasme para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber dihargai panitia dengan memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Salah satu pertanyaan menarik peserta diantaranya tentang bagaimana memangkas rantai distribusi pemasaran yang panjang dari produk pangan agar lebih efektif. 

Narasumber menjelaskan bahwa perlu kolaborasi di tingkat daerah untuk saling mendukung permintaan dan pasokan produk pangan antara produsen bahan pangan dengan pengusaha kuliner setempat.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

(rr/Syam)