www.beningpost.com

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 23 November 2021 di Minahasa, Sulawesi Utara.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Membangun Merek di Dunia Digital”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Entrepreneur & Solver Roboguru Freelance Ruang Guru Della Mutia Ibrahim; Duta Ekonomi Syariah Gorontalo 2021 Prasetyo Darmawan Sumba; Penulis Blog & Pegiat Sosial Media Terry Endropoetro; dan Business Enthusiast & Pendiri Kopka (Kopi dan Kamu) Wira Nata Adi Loka.

Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Aguslia Hidayah selaku Praktisi PR. Kegiatan yang diadakan secara gratis ini diikuti oleh 1.261 peserta. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Pemateri pertama adalah Della Mutia mengatakan, agar efektif dalam berjualan daring, kelola usaha dengan konsisten menjaga orisinalitas merek, legalitas bisnis, kualitas produk dan layanan serta promosi yang menarik.

“Hindari plagiasi merek, kelambatan merespon pelanggan, atau komitmen jangka pendek dalam berbisnis daring,” jelasnya.

Berikutnya, Prasetyo Darmawan Sumba mengatakan, kendala infrastruktur teknologi, kompetensi, kemauan dan pemahaman para pelaku UMKM untuk memanfaatkan e-pasar harus dapat diatasi agar mampu berkembang hingga ke pasar global.

“Pemerintah perlu berperan dalam memastikan percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur  digital serta menyediakan akses pelatihan teknologi dan pendanaan atau permodalan bagi pelaku UMKM,” paparnya.

Sebagai pemateri ketiga, Terry Endropoetro mengatakan, pemilihan bahasa formal atau non-formal, cara penyampaian yang sesuai target sasaran serta memberikan informasi detail dan jelas, menjadi kunci kesuksesan dalam komunikasi pemasaran usaha daring.

“Hindari kata-kata yang tidak sopan, menyinggung SARA atau berdampak negatif agar reputasi profesional terjaga,” pesannya.

Adapun Wira Nata Adi Loka, sebagai pemateri terakhir mengatakan, perkembangan internet memungkinkan siapapun bisa menjadi pengusaha daring yang memiliki pasar luas dengan waktu dan tempat yang fleksibel.

“Di samping berbagai keunggulannya, tantangan kompetisi yang ketat, isu keamanan siber dan dinamika usaha daring mengharuskan kita kreatif, cermat dan konsisten dalam berbisnis,” ungkapnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Antusiasme para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber dihargai panitia dengan memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Salah satu pertanyaan menarik peserta diantaranya tentang bagaimana pertimbangan untuk memilih strategi penjualan yang lebih baik antara dropshiper dan reseller dalam berbisnis daring bagi pemula.

Narasumber menjelaskan bahwa utamanya adalah lakukan riset produk dan pasar terlebih dahulu, strategi penjualan bisa dicoba keduanya baik dropshiper maupun reseller.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

(rr/Syam)