www.beningpost.com

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 25 November 2021 di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Kegiatan dengan tema “Candu Medsos, Stres Gara-Gara Media Sosial” kali ini diikuti oleh 745 peserta dari berbagai kalangan.

Empat orang narasumber tampil dalam seminar kali ini. Masing-masing yakni, Founder Bicara Project Joddy Caprinata, Kreator Konten Digital Dian Putri Nitami, Jurnalis Eko Pamuji, dan Business Development Linkaja Yusuf Abid.

Sedangkan moderator yaitu Jurnalis Septi Wulandari. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.

Beranjak ke sesi pemaparan, Joddy Caprinata sebagai narasumber pertama menyampaikan, ketika menggunakan media sosial, warganet harus bijak dalam mengelola informasi, identitas, maupun jejak digitalnya. Yakni, hanya membagikan informasi yang akurat dan kredibel, hindari hoax dan ujaran kebencian, menciptakan personal branding sekaligus meningkatkan potensi diri, serta dapat meninggalkan unggahan yang positif.

"Sejatinya kita semua akan menjadi kenangan, pilihannya kita ingin menjadi baik atau buruk," pesannya.

Selanjutnya, Eko Pamuji mengatakan, budaya digital merupakan kebiasaan baru masyarakat atas olah pikir, kreasi, dan cipta karya yang berbasis teknologi internet. Ciri-cirinya, menggunakan media sosial, berbelanja daring dan pembayaran digital, bekerja dari rumah, transportasi daring, atau pendidikan melalui internet.  Namun, penyimpangan sikap di media sosial dapat mempengaruhi demokrasi, semisal tindakan mencela, melecehkan, atau mencemarkan nama baik.

"UU ITE tetap perlu untuk menjaga ruang publik tetap beradab, beretika, produktif, dan berkeadilan," jelas dia.

Pemateri ketiga, Dian Putri Nitami, memaparkan, beberapa platform media sosial antara lain, Youtube, Whatsapp, Instagram, Facebook, Tiktok, atau Twitter. Contoh-contoh penyalahgunaan media sosial di antaranya, penyebaran informasi bohong, penipuan , daring, menjual produk palsu dan berbahaya, serta membuat ujaran kebencian. Upaya bermedia sosial yang baik dapat dimulai dengan memahami cara berpendapat yang baik dan benar, selalu buat pertimbangan dalam mengunggah foto dan konten, serta hindari perundungan siber terhadap orang lain. "Gunakan bahasa yang baik dan sopan serta lihat dengan siapa kita berinteraksi," ujarnya.

Adapun Yusuf Abid, sebagai narasumber terakhir mengatakan, beberapa jenis pengamanan data di dunia digital misalnya, PIN, kata sandi, verifikasi dua langkah, serta One Time Password (OTP). Manfaat fitur perlindungan ini misalnya untuk menjaga privasi dan informasi data pribadi, atau menghindari peretasan akun atau cyber breach.

"Dapat meminimalkan pembajakan akun, dan pengguna internet juga akan lebih nyaman dalam mengakses informasi," tutur dia.

Setelah pemaparan seluruh materi, webinar dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu Septi Wulandari. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan.

Salah seorang peserta, Reksa Laurensia, bertanya tentang kiat menjadi pemengaruh atau influencer ketika masih memiliki pekerjaan utama.

Menanggapi hal tersebut, Dian Putri Nitami bilang, sebaiknya warganet tetap mempertahankan pekerjaan utama, sebab penghasilan influencer atau kreator konten tidak menentu dan cocok sebagai usaha sampingan. 

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

(rr/Syam)