www.beningpost.com

Samsung Electronics Co., Ltd. hari ini (5/1/2022) mengungkapkan visinya untuk masa depan, “Together for tomorrow,” pada acara keynote menjelang dimulainya CES 2022.

Pembicara keynote Jong-Hee (JH) Han, Vice Chairman, CEO and Head of DX (Device eXperience) Division at Samsung, menyoroti upaya perusahaan untuk mendatangkan era kebersamaan (togetherness) yang baru, dengan pengalaman yang dikustomisasi yang mencerminkan perubahan gaya hidup konsumen, dan inovasi yang menandai kemajuan bagi masyarakat dan juga planet ini.

Visi Samsung “Together for tomorrow” adalah visi yang memberdayakan setiap orang untuk menciptakan perubahan positif dan mendorong kolaborasi yang dapat menjawab tantangan-tantangan paling mendesak di planet ini. Keynote ini mengilustrasikan bagaimana Samsung berencana membuat visinya menjadi kenyataan dengan memperkenalkan sejumlah inisiatif keberlanjutan, kemitraan yang bermanfaat, dan teknologi yang bisa dikustomisasi dan terhubung satu sama lain.

“Saya antusias menyaksikan Anda menjadi bagian dari visi kami untuk melihat bagaimana inovasi bisa menciptakan perubahan yang positif, [dan] bergabung dengan kami serta bekerja bersama-sama untuk masa depan, together for tomorrow,” kata Han.

Menurut Han, perkembangan ini akan membuat keberlanjutan menjadi bagian dari pengalaman Anda menggunakan produk kami, memungkinkan Anda menjalani kehidupan yang lebih berkelanjutan.”

Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan

Inti visi Samsung untuk masa depan dibangun pada apa yang disebut sebagai “everyday sustainability.” Ini adalah sebuah konsep yang menginspirasi Samsung untuk meletakkan keberlanjutan di jantung segala sesuatu yang dilakukan perusahaan. Samsung telah merealisasikan visinya dengan mengadopsi praktik manufaktur yang baru dan memiliki dampak minimal, kemasan yang mengurangi jejak karbon, dan pengalaman konsumen yang lebih berkelanjutan, serta pembuangan produk yang lebih bertanggung jawab pada akhir siklus hidupnya.

Upaya-upaya Samsung untuk mengurangi emisi karbon pada seluruh siklus produksi telah mendapat pengakuan dari Carbon Trust, otoritas terkemuka di dunia untuk jejak karbon. Tahun lalu, memory chip Samsung yang mendapat sertifikasi Carbon Trust telah membantu mengurangi emisi karbon sebanyak hampir 700.000 ton.

Upaya Samsung di bidang ini juga tidak terbatas pada semikonduktor, dan termasuk memperluas penggunaan bahan daur ulang. Untuk menerapkan “everyday sustainability” ke lebih banyak produk, Visual Display Business di Samsung berencana untuk menggunakan plastik daur ulang 30 kali lebih banyak daripada yang digunakan pada tahun 2021. Perusahaan juga mengungkapkan rencana untuk memperluas penggunaan bahan daur ulang ke dalam semua produk mobile dan elektronik rumah tangga dalam tiga tahun ke depan.

Pada tahun 2021, seluruh kardus Samsung TV telah mengandung bahan daur ulang. Untuk tahun ini, perusahaan akan memperluas penggunaan material daur ulang ke kemasan interior dalam kardus juga. Sekarang, material daur ulang juga digunakan dalam Styrofoam, pegangan kardus, dan kantong plastik. Perusahaan juga mengumumkan ekspansi global untuk program Eco-Packaging yang telah memenangi penghargaan. Perluasan program ini, yang mengubah kotak kardus menjadi rumah kucing, meja hias, dan barang furnitur berguna lainnya, akan mencakup kemasan untuk elektronik rumah tangga seperti vacuum cleaner, microwave oven, air purifier, dan banyak lagi.

Samsung juga menanamkan prinsip keberlanjutan ke dalam cara konsumen menikmati produknya. Pengalaman seperti itu akan menjadi bagian integral dari pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi jejak karbon mereka dan membuat perubahan positif bersama untuk masa depan yang lebih baik. Sebagai contoh, perusahaan memperkenalkan peningkatan penting pada SolarCell Remote yang pertama pada jenisnya, yang menghilangkan sampah baterai digantikan dengan solar panel yang sudah built-in sehingga dayanya dapat diisi baik siang dan malam.

Pembaruan pada SolarCell Remote adalah kini perangkat ini bisa mendapatkan daya listrik dari frekuensi radio yang ada di dalam perangkat seperti router Wi-Fi. “Lebih jauh lagi, ini juga akan disertakan dalam lebih banyak produk Samsung – seperti Samsung TV dan elektronik rumah tangga terbaru – dengan tujuan menghilangkan lebih dari 200 juta baterai dari tempat pembuangan sampah. Jika baterai tersebut dibariskan, panjangnya sejauh jarak dari sini, Las Vegas, ke Korea,” kata Han.

Sebagai tambahan, pada tahun 2025, Samsung berencana untuk membuat semua TV dan pengisi daya ponselnya beroperasi dengan daya standby mendekati nol, sehingga semua produk nyaris tidak mengkonsumsi energi saat tidak digunakan.

E-waste (limbah elektronik) merupakan tantangan besar lainnya bagi industri elektronik, yang menyebabkan Samsung telah mengumpulkan lebih dari lima juta ton limbah elektronik sejak 2009. Untuk produk mobile, tahun lalu, Samsung meluncurkan inisiatif Galaxy for the Planet, sebuah platform keberlanjutan yang dirancang untuk mewujudkan aksi iklim yang nyata dan meminimalkan jejak karbon perangkat di sepanjang siklus hidupnya.

“Ini adalah langkah-langkah penting,” kata Han, “tetapi kami tidak dapat mencapai tujuan ini sendirian. Kami percaya inovasi dan kolaborasi yang terbuka adalah kunci untuk memerangi perubahan iklim dan melindungi lingkungan kita.” Dengan pemikiran ini, Samsung mengumumkan bahwa teknologi ramah lingkungan seperti SolarCell Remote akan dibuat menjadi open source, sehingga pihak lain juga dapat menggunakannya untuk perangkat baru mereka.

Keputusan Samsung untuk membuat teknologi tersebut tersedia secara terbuka mencerminkan komitmennya terhadap inovasi – dan everyday sustainability – yang melampaui batasan industri. Kolaborasi dengan Patagonia yang diumumkan Samsung pada keynote mendemonstrasikan berbagai inovasi yang dapat dihasilkan ketika perusahaan-perusahaan – meskipun berasal dari industri yang sama sekali berbeda – bersatu padu untuk mengatasi masalah lingkungan. Solusi inovatif yang dirancang kedua perusahaan akan membantu memerangi polusi plastik dengan memungkinkan mesin cuci Samsung meminimalkan mikroplastik memasuki saluran air dalam siklus pencucian.

“Ini adalah masalah serius, dan bukan masalah yang dapat kami selesaikan sendiri,” kata Vincent Stanley, Director of Philosophy, Patagonia. Sambil memuji kerja keras dan dedikasi para insinyur Samsung, Stanley menggambarkan kerjasama itu sebagai "contoh sempurna kolaborasi yang kita semua butuhkan untuk membalikkan arah perubahan iklim dan menyehatkan kembali alam ini."

“Kami bersemangat dengan kolaborasi ini, tetapi upaya kami tidak akan berhenti di situ,” tambah Han. “Kami akan terus mengeksplorasi berbagai kemitraan dan kolaborasi baru, yang bertujuan untuk menjawab tantangan yang dihadapi planet kita.”

Memberdayakan Pengguna dengan Pengalaman yang Dikustomisasi

Selain menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk memperluas cakupan everyday sustainability, Samsung juga menguraikan berbagai langkah untuk memajukan teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam. Dengan pemahaman bahwa setiap orang itu unik dan ingin mengkustomisasi perangkat sesuai dengan gaya hidup mereka, Samsung berusaha menemukan cara untuk membantu pengguna mendefinisikan kembali hubungan mereka dengan teknologi sehari-hari. Pendekatan inovasi yang mengutamakan manusia ini adalah pilar utama dari visi “Together for tomorrow”.

Berbagai platform dan layar yang diluncurkan Samsung di CES 2022 mencerminkan era 'Screens Everywhere, Screens for All' yang pernah disinggung oleh Han di CES 2020 lalu. The Freestyle adalah layar ringan dan portabel yang memberi Anda pengalaman setara bioskop di mana pun Anda berada. Dengan audio yang ditenagai AI, aplikasi streaming yang sudah built-in, dan sejumlah fitur aksesibilitas Smart TV yang bermanfaat, The Freestyle dapat ditempatkan di mana saja dan memproyeksikan konten hingga 100 inci.

Sementara itu, Samsung Gaming Hub menawarkan platform all-in-one untuk menemukan dan memainkan game baik yang ada di cloud maupun melalui konsol, dan direncanakan untuk diluncurkan pada Samsung Smart TV dan monitor keluaran 2022. Terakhir, The Odyssey Ark adalah layar gaming curved 55 inci yang fleksibel, sehingga mengangkat pengalaman yang imersif ke tingkatan baru, berkat pengalaman multi-view yang memungkinkan pengguna untuk bermain game, video chat dengan teman, dan menonton gaming video pada waktu yang sama.

Untuk menghadirkan lebih banyak pengalaman produk yang personal ke rumah konsumen, Samsung mengumumkan peluncuran lebih banyak opsi kustomisasi untuk jajaran elektronik rumah tangga Bespoke. Ini termasuk hadirnya pilihan Bespoke untuk Samsung Family Hub dan kulkas French Door 3-pintu dan 4-pintu, di samping mesin pencuci piring, kompor, dan over-the-range microwave. Samsung juga memperkenalkan produk baru seperti vacuum cleaner Bespoke Jet™ dan Bespoke Washer dan Dryer, yang memperluas jajaran produk ini ke setiap ruangan di rumah untuk menawarkan lebih banyak cara kepada konsumen untuk mengkustomisasi hunian agar serasi dengan gaya dan kebutuhan mereka.

Samsung terus mengeksplorasi berbagai cara untuk memanfaatkan kustomisasi agar dapat membantu pengguna mendapatkan lebih banyak manfaat dari perangkat mereka. #YouMake Project merupakan puncak dari upaya memberdayakan konsumen untuk memilih dan mengkustomisasi produk berdasarkan apa yang paling penting bagi mereka, sehingga mereka dapat menikmati pengalaman yang lebih personal di seluruh perangkat. Diumumkan pada keynote, inisiatif ini memperluas visi Samsung Bespoke melampaui peralatan elektronik rumah tangga dan menghadirkannya di smartphone dan perangkat layar besar Samsung.

Mendatangkan Era Konektivitas yang Mulus

Membangun masa depan yang lebih baik dengan ‘together for tomorrow’ membutuhkan lebih dari sekadar memasukkan kustomisasi dan keberlanjutan ke dalam inti produk Samsung—ini juga membutuhkan konektivitas yang mulus. Dalam keynote, Samsung menunjukkan komitmennya untuk mendatangkan era pengalaman terhubung yang benar-benar mulus dengan menyoroti kolaborasinya dengan para mitra dan juga produk-produk generasi terbaru.

Diperkenalkan untuk pertama kalinya di CES, Samsung Home Hub terbaru membawa pengalaman rumah yang terhubung ke tingkat berikutnya melalui layanan SmartThings yang terintegrasi dengan peralatan rumah tangga berteknologi AI untuk menyederhanakan manajemen rumah. Samsung Home Hub mengombinasikan enam layanan SmartThings ke dalam satu perangkat praktis yang memberi pengguna kendali penuh atas smart home mereka dan menjadikan pengelolaan pekerjaan rumah tangga semakin mudah.

Untuk memungkinkan berbagai jenis perangkat pintar bekerja sama dengan lebih baik, Samsung mengumumkan rencana untuk menjadikan SmartThings Hub sebagai fitur built-in dalam produk-produk TV, Smart Monitor, dan kulkas Family Hub tahun 2022. Dengan cara ini, pengalaman hidup yang terhubung akan lebih mudah diakses dan dinikmati secara mulus oleh semua orang.

Menunjuk pada kebutuhan untuk menawarkan pengalaman smart home terbaik kepada konsumen terlepas dari apapun mereknya, Samsung juga mengumumkan kiprahnya sebagai anggota pendiri Home Connectivity Alliance (HCA), yang menyatukan berbagai produsen perangkat smart home. Organisasi ini bertujuan untuk mendorong interoperabilitas yang lebih besar antar perangkat lintas merek untuk memberi konsumen lebih banyak pilihan, dan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan produk dan layanan.

“Sebagai koalisi global untuk produsen perangkat smart home, para anggota HCA memiliki keyakinan yang sama bahwa ekosistem yang terhubung dan teknologi digital akan memungkinkan kami untuk lebih jauh mengembangkan pengalaman produk yang elegan, sangat personal, dan benar-benar cerdas bagi konsumen kami,” kata Katherine Shin, Vice President of Customer Experience at Trane Technologies. “HCA mengundang setiap produsen global dengan visi yang selaras untuk efisiensi, interoperabilitas, dan inovasi, untuk bergabung dan berinovasi bersama kami.”

Keynote Samsung menggarisbawahi komitmen mendalam terhadap tanggung jawab sosial perusahaan yang senantiasa menjadi ciri pendekatan Samsung terhadap inovasi. Komitmen itu tidak hanya diwujudkan dalam teknologi perusahaan, tetapi juga dalam dedikasinya terhadap program-program yang memberdayakan generasi muda untuk menghadirkan perubahan yang ingin mereka lihat di dunia. Dengan mengembangkan dan membangun keterampilan kaum muda untuk dunia kerja masa depan, program seperti Solve for Tomorrow dan Samsung Innovation Campus telah mengubah mimpi menjadi aksi.

“Hari ini, saya merasa terhormat untuk menyampaikan bahwa program Samsung untuk memberdayakan generasi muda telah menyentuh lebih dari 21 juta orang sejak 2012,” kata Han. “Ini adalah better tomorrow yang kita semua cari: memungkinkan orang untuk melampaui impian mereka, sebuah planet yang terlindungi sehingga orang lain dapat mengalami kebaikannya, [dan] inovasi sebagai pemantik perubahan.”

(rr)