www.beningpost.com

Samsung memfasilitasi 412 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang telah lulus seleksi ke dalam program Praktek Kerja Lapangan (PKL) Samsung In-store dari total 990 siswa yang mendaftar. Program PKL ini dilakukan pada 12 Januari 2022 hingga 20 Maret 2022 kemarin .

PKL merupakan kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan oleh dunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan dengan kemampuan dan kompetensi dari siswa sesuai bidangnya.

PKL diperkuat dengan UU Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No 60 tahun 1999 tentang Sistem Pendidikan Tinggi serta Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2341U2001 tentang Kurikulum Nasional.

Program PKL - Samsung In-store dilakukan di hari Kamis, Jumat, serta Sabtu dan Minggu. Mulai tahun ini, Samsung memutuskan untuk memberi kesempatan siswa menyelesaikan PKLnya juga di gerai-gerai Samsung dimana sebelumnya penempatan PKL ini hanya berlangsung di Samsung Service Center.

Gerai Samsung yang menerima siswa-siswa STI terbaik mencapai 428 store, tersebar di 8 area meliputi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jabodetabek, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Nusra, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Maluku.

Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia menyampaikan rasa optimisnya melihat semangat para siswa saat menjalankan PKL, “Terjun ke dunia kerja nyata adalah hal yang sangat ditunggu oleh siswa-siswi STI agar bisa mempraktekkan langsung apa yang mereka pelajari. Hal ini menambah rasa optimis atas apa yang Samsung lakukan di program STI, kami ingin membantu para tenaga kerja muda ini untuk bisa tampil percaya diri sekaligus membantu pemerintah mencetak tenaga-tenaga kerja yang terampil, berpengetahuan luas, cekatan sekaligus luwes dalam melayani pelanggan. Para siswa tampak memanfaatkan ilmu yang dipelajari di STI. Ini adalah modal yang baik untuk meningkatkan nilai employabilitas siswa saat lulus nanti.”

Sejak tahun 2013 Samsung telah menginisiasi program STI dan memantapkan komitmennya membantu pemerintah mencetak tenaga kerja yang berkualitas.

Pertumbuhan ekonomi telah mendorong kemajuan di sektor industri yang membutuhkan SDM terampil dan berkualitas. Salah satu penyumbang tenaga kerja Indonesia adalah SMK yang mencetak pekerja muda. Ibarat jauh panggang dari api, lulusan SMK yang diharapkan menjadi pekerja yang produktif, alih-alih menjadi penyumbang pengangguran terbesar dan jumlahnya mencapai 11% di usia produktif. Hal ini disebabkan oleh keterampilan para lulusan yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan industri maupun dunia kerja.

Melihat kondisi ini dan melihat kebutuhan SDM terampil yang terus meningkat, tahun 2003 pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi merancang pengembangan link and match antara SMK dan perusahaan dalam pelaksanaan program sistem intensif penguatan teknologi dan manajemen.

Samsung juga berpartisipasi aktif dan mengambil langkah konkret dengan menyiapkan program pendidikan vokasi Samsung Tech Institute yang berfokus pada keterampilan kerja, penguasaan informasi, dan keluwesan melayani konsumen.

Samsung juga menyiapkan program PKL Samsung In-store sebagai live-class. Selama mengikuti PKL, siswa akan terjun di dunia kerja mempraktekkan pengetahuan dan keterampilan, serta mendalami pemahaman lingkungan kerja di industri.

“Melihat semangat dari 412 siswa PKL ini, kami sangat optimis bahwa program ini berdampak positif dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan membangun keterampilan di lapangan. Kedua hal ini akan meningkatkan kualitas SDM, dan diharapkan dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja lulusan SMK,” tambah Ennita.

(rr/Syam)