Judul Buku : Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Penulis      : Abdul Madjid, M.Pd.

Penerbit    : Remaja Rosdakarya, Bandung 

Cetakan    : Pertama, 2012

Tebal         : 388 Halaman

Harga        : Rp 38, 900/-
 
ISBN          : 978-979-692-120-1
 

      Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada siswa/mahasiswa mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi yang sarat dengan muatan nilai-nilai (Ilahiah, insaniah, dan alamiah). Dalam konteks NKRI yang mayoritas pemeluknya beragama Islam, PAI senyatanya mendasari pendidikan-pendidikan lain, serta menjadi inti dan primadona bagi masyarakat, orang tua, dan peserta didik.

Namun, kenyataannya pendidikan agama di perguruan tinggi secara umum masih berada di “pinggiran”, kendati secara ideal mata kuliah agama berada di “pusat”. Kesan marjinalisasi mata kuliah agama dikukuhkan oleh sebagian para pimpinan perguruan tinggi yang menganggap mata kuliah agama sebagai mata kuliah pelengkap.

Nasib mata kuliah agama tidak hanya sampai di situ, akibat rasio jumlah mahasiswa yang tidak ideal dan proporsional, mahasiswa tidak dapat diperhatikan lagi. Bahkan, perkuliahan agama ditempatkan pada semester pendek yang hanya dilakukan beberapa pertemuan saja. Lebih parah lagi, ada beberapa perguruan tinggi yang justru menghilangkan perkuliahan agama.

Selain itu, materi mata kuliah agama yang ada terasa belum mampu berperan sebagai urat nadi pengembangan iptek dan pedoman perilaku keseharian, baik dalam kerja sebagai ilmuwan maupun dalam pergaulan sosial. Dengan kata lain, orientasi pendidikan agama di negeri ini memang sudah jauh dari idealisme pendidikan agama yang dapat membentuk manusia saleh.

Dilihat dari segi metodologi, metode pembelajaran agama masih menggunakan cara-cara tradisional, normatif-ahistoris, dan akontekstual. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa banyak tenaga pengajar yang kurang mampu melakukan elaborasi, inovasi, dan kreasi materi yang sebenarnya dapat didialogkan dengan konteks sosial budaya.

Tak pelak, pendekatan doktriner cukup dominan dalam proses pembelajaran agama. Doktrin agama diterima sebatas sesuatu yang harus diimani, diterima tanpa kritik, dan merupakan barang jadi yang siap pakai. Wilayah keislaman terkesan begitu sempit, seputar rukun iman dan rukun Islam ditambah dengan seperangkat aturan tata krama dalam pergaulan sehari-hari.

Padahal mata pelajaran agama termasuk pada kelompok pengembangan kepribadian yang semestinya menjadi barometer dalam membangun watak, kepribadian, dan moral bangsa. Pendidikan agama merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam membentuk kesadaran, cara pandang, dan cara bersikap terhadap realitas.

Penulis buku ini tampak ingin merekonstruksi pendidikan agama yang selama ini masih sangat memprihatinkan baik dari segi konsep pendidikan yang disalahartikan, orientasi, kurikulum yang terbatas pada aspek normatif dan kurang menyentuh realitas, materi dan muatan yang belum jelas, metodologi yang parsial, dan dosen yang kurang mendapatkan perhatian dari lembaga pendidikan bersangkutan.

Secara garis besar, isi buku ini dapat dikategorikan ke dalam dua bagian.  Pertama, telaah kurikulum PAI, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman agar kegiatan pembelajaran PAI yang hendak dilakukan oleh guru diawali dengan kegiatan menelaah kurikulum. Dengan menelaah kurikulum, guru dapat memetakan korelasi antara satu  kompetensi dengan kompetensi lainnya sehingga mendapatkan gambaran yang jelas tentang tujuan program pendidikan, bahan ajar, tata urut dan cakupan materi, serta metode pembelajaran.

Kedua, buku ini menyajikan model-model pembelajaran PAI dan penilaiannya, yaitu dengan menyuguhkan berbagai model pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang pernah diujicobakan oleh berbagai pihak dan menunjukkan respons dan hasil yang positif  terhadap peningkatan kualitas pembelajaran PAI baik dari aspek pengetahuan, sikap, maupun tindakan.

Paradigma yang mendasari buku ini adalah paradigma yang melihat agama sebagai sesuatu yang dinamis dan hidup dalam setiap aspek kehidupan. Agama bukanlah sekedar seperangkat aturan normatif untuk memenuhi kebutuhan spritualitas manusia, melainkan sebagai pandangan hidup yang akan membentuk cara pandang terhadap realitas kehidupan.

Buku Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ini dapat dijadikan sebagai kawan diskusi bagi mahasiswa, guru dan pihak lain yang peduli terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan agama, terutama pada mata kuliah ‘Telaah Kurikulum PAI’ serta ‘Belajar dan Pembelajaran PAI’. 

Ahmad Fatoni

Penggiat Pusat Studi Islam dan Filsafat Universitas Muhammadiyah Malang