www.beningpost.com

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hadir dan sekaligus memberikan pengarahan dalam acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kota Siak, Riau pada hari Jumat (22/7).
 
Di sela peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang untuk kali pertama dilaksanakan di luar Istana Negera Jakarta ini, Wapres JK menyempatkan diri melihat pameran hasil panen petani.
 
Satu diantara stand yang dikunjungi Wapres adalah stand Sinar Mas Group, disini Wapres JK meminta satu buah jambu kepada petani binaan Sinar Mas. Wapres JK juga didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya bersama Direktur Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas Suhendra Wiriadinata dan Head of External Relation Sinar Mas, Forestry Edi Haris.

Di pameran ini, pimpinan Sinar Mas Group, Stanley memperlihatkan hasil panen buah-buahan yang masuk dalam program Desa Makmur Peduli Api (DMPA).

"Warga desa kami bina agar tidak membakar lahan, dan memanfaatkan lahan untuk bercocok tanah buah-buahan dan sayur dan ini hasilnya pak," kata Suhendra dalam siaran persnya kepada BeningPost.com hari Jumat (22/7) di Jakarta.
 
Usai mendengarkan keterangan singkat, spontan Wapres JK menyambut baik dan mengapresiasi program yang dilakukan perusahaan Sinar Mas Group. "Bagus itu programnya," kata Wapres JK singkat sambil memegang jambu ditangannya.

Sebelum mengunjungi pameran lainnya, JK menyempatkan diri meminta jambu air bangkok yang lumayan besar.

"Ini boleh saya bawa," kata JK sembari memegang jambu bangkok itu kepada petani buah yang ada di lokasi itu.

Wajah tiga petani buah dalam program DMPA itu langsung semringah. "Silakan Pak," kata petani. JK lantas menyalami tiga petani tersebut.

Suhendra juga menjelaskan, melalui program DMPA ini, kami berupaya untuk dapat menempatkan desa dan masyarakat sebagai bagian penting dan vital dalam pengelolaan hutan secara bertanggungjawab.
 
“DMPA yang diinisiasi APP Sinar Mas akan diimplementasikan di 500 desa yang tersebar di 5 provinsi (Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur) ini mengivestasikan dana USD 10 Juta sampai dengan tahun 2020,” ujar Suhendra.
 
Program ini diharapkan selain dapat meningkatkan ekonomi masyarakat desa yang tinggal di sekitar konsesi pemasok perusahaan, juga dapat mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan, serta potensi gangguan hutan lainnya, yang pada akhirnya mewujudkan desa yang bebas api.
 
Sementara itu, Head of Social & Security Sinar Mas Forestry Agung Wiyono menambahkan, pada tahun 2016, APP Sinar Mas menargetkan di 80 desa terealisasi program DMPA, dengan alokasi per desa sekitar Rp200 - 270 juta, atau disesuaikan dengan program masing-masing desa.
 
Dana tersebut diimplementasikan melalui pelatihan, serta pendampingan yang digunakan untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan, permodalan desa untuk penanaman hortikultura, persawahan, peternakan, budidaya dan sejenisnya. 
 
(rr/Syam)