www.beningpost.com

Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Futures Exchange (BBJ/JFX), memasuki minggu terakhir bulan April di tahun 2021, mencatat pencapaian volume transaksi yang baik meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19 ini.

Salah satu produk unggulan JFX adalah perdagangan timah murni batangan, dimana menjelang akhir April tahun 2021, JFX sebagai Bursa Timah mencapai 11.925 ton, dengan harga rata-rata selama 4 bulan di tahun ini mendekati USD 29.000 / MT. Jika dirupiahkan devisa yang diperoleh dari perdagangan timah di JFX kurang lebih sebesar Rp. 4 Triliun.

“Hal ini patut dibanggakan, karena meskipun ditengah masa pandemi, JFX telah menunjukan perbaikan dan pertumbuhan dengan tetap memperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi bangsa,” ujar Stephanus Paulus Lumintang selaku Direktur Utama JFX.

Menurut Paulus, harga yang terbentuk dari perdagangan di Bursa Timah JFX, tentunya saat ini juga telah menjadi salah satu acuan yang patut diperhitungkan oleh LME dan KLTM.

Pada bulan Maret 2021 yang lalu, Bursa Timah JFX juga telah meluncurkan perdagangan timah dalam negeri yang sudah berjalan selama 1 bulan dan terus menunjukan trend positif. Semua ini terjadi karena tingkat kepercayaan dan dukungan yang luar biasa dari para pelaku di pasar timah baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Selain pencapaian perdagangan timah yang ada di JFX, menjelang minggu terakhir di bulan ke 4 tahun 2021 ini, JFX telah mencatat pencapaian transaksi mendekati 2,5 juta lot dan terus diperkirakan akan mengalami pertumbuhan di tengah volatilitas harga komoditas terutama Emas.

Salah satu upaya untuk meningkatkan transaksi Multilateral di JFX, pada 8 April 2021 yang lalu JFX telah menandatangani MoU bersama AEKI (Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia) untuk melakukan edukasi dan sosialisasi serta terus mengajak para pelaku dan investor untuk terus aktif dalam bertansaksi Multilateral di JFX.

Dalam waktu dekat ini JFX akan meluncurkan kontrak kopi Robusta dan Arabika yang lebih menarik sebagai revitalisasi dari kontrak kopi yang sedang berjalan, dan akan diikuti oleh kontrak-kontrak komoditi lainnya.

“Kontrak kopi yang akan diluncurkan ini merupakan sebuah jawaban untuk memenuhi harapan para pelaku dan investor, dan kami optimis kontrak ini akan menjadi salah satu kontributor besar untuk pencapaian JFX di tahun 2021 ini,” jelas Paulus.

Maka dari itu, Paulus terus mengajak para investor untuk berinvestasi di perusahaanperusahaan yang mempunyai ijin resmi dari Bappebti, serta lebih teliti dalam memilih perusahan pialang berjangka yang ada, khususnya yang menjadi Anggota Bursa Berjangka Jakarta.

(rr/Syam)